Rabu 04 Jul 2012 21:43 WIB

BI Tingkatkan Persediaan Uang Selama Ramadhan

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Djibril Muhammad

EKBIS.CO, BANDUNG — Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI, Lucky Fathul Aziz Hadibrata, menyatakan ada peningkatan persediaan uang untuk Ramadhan 2012. Pada tahun ini Bank Indonesia menyediakan Rp 8,66 miliar, meningkat Rp 2,5 miliar dibandingkan jumlah uang yang disiapkan pada 2011.

"Peningkatan persediaan uang adalah bentuk antisipasi kebutuhan masyarakat yang lebih besar, baik untuk masa perayaan hari raya maupun masa liburan. Selain itu, hal ini juga untuk meningkatkan perekonomian di Jawa Barat yang kerap disokong dari sektor perdagangan, hotel dan restoran," jelas Lucky ketika temu wartawan di Gedung Bank Indonesia, Jalan Braga, Kota bandung, Rabu (4/7)

Dari sisi denominasi, persediaan uang pecahan besar yaitu Rp 20.000 ke atas merupakan pecahan paling dominan yaitu sebesar 91.6 persen. Sedangkan untuk persediaan uang pecahan kecil yaitu Rp 10.000 ke bawah hanya sebesar 8,1 persen.

Bila presentase tersebut dinominalkan, persediaan uang pecahan besar untuk Ramadhan 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp 2,6 triliun menjadi Rp 7,9 triliun, dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 5,3 triliun. Sementara itu untuk uang pecahan kecil dan uang logam mengalami penurunan dalam persediannya. Untuk uang pecahan kecil penurunan terjadi sebesar Rp 93 miliar, yaitu  dari Rp 803 miliar menjadi Rp 710 miliar dan untuk uang logam mengalami penurunan Rp 7 miliar, yaitu dari Rp 24 miliar menjadi Rp 17 miliar.

Lucky menjelaskan meskipun terjadi peningkatan terhadap persediaan uang namun uang kertas pecahan kecil dan uang logam yang disiapkan tidak sebesar tahun lalu. "Penurunan ini disesuaikan dengan realisasi outflow uang pecahan kecil dan uang logam yang hanya mencapai 50 persen dari uang yang disiapkan," tuturnya.

Outflow uang di Jawa Barat pada Ramdhan 2011, lanjut Lucky, realisasinya mencapai Rp 53,6 triliun. "Realisasi tersebut mencapai 87 persen dari uang yang disediakan pada waktu itu," sebut Lucky.

Lucky menjelaskan hal itu disebabkan karena kegiatan penukaran dan pemenuhan uang masyarakat lebih banyak melalui perbankan. "Untuk BI sendiri kegiatan penukaran uang di kantor BI hanya Rp 80,8 miliar," ucapnya.

Rincian untuk outflow penukaran pada Ramadhan 2011 adalah uang pecahan besar sebesar Rp 21,8 miliar, uang pecahan kecil Rp 57, 5 miliar dan untuk uang logam sebesar Rp 1,3 miliar. Sedangkan untuk outflow penarikan bank maupun nonbank mencapai Rp 5,2 triliun yang terdiri dari uang pecahan besar sebesar p 4,9 triliun, uang pecahan kecil sebesar Rp 328 miliar, dan uang logam sebesar Rp 9,6 miliar.

Selain penarikan dan penukaran, BI juga menyediakan kas keliling yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan uang pecahan kecil. Kas keliling ini akan beroperasi sebanyak 13 kali untuk di dalam kota dan enam kali untuk luar kota selama bulan Ramadhan. Untuk tahun lalu BI berhasil mencapai Rp 21 triliun dalam outflow kas kelilingnya.

Sementara itu pada Ramadhan tahun ini, BI memproyeksikan akan ada kenaikan outflow. "Pada tahun ini penarikan oleh perbankan diperkirakan tumbuh 46, 7 persen yang apabila dinominalkan menjadi Rp 7,7 triliun. Kemudian untuk penukaran akan naik menjadi 47, 3 persen atau setara dengan Rp 119 miliar dan untuk kas keliling akan meningkat menjadi 50,4 persen atau setara Rp 31,6 miliar," tandasnya.

Kenaikan outflow, sambung Lucky, untuk penarikan bank dan nonbank masih didominasi uang pecahan besar yang mencapai Rp 7,2 triliun. Sedang untuk penukaran dan keliling didominasi uang pecahan kecil yang masing masing diproyeksikan berjumlah Rp 86 miliar dan Rp 25 miliar.

Lebih lanjut, total proyeksi outflow yang mencapai Rp 7,8 triliun pada Ramadhan 2012, jelas Lucky, bisa saja berubah. "Maka itu akan ada evaluasi sejalan dengan perkembangan kebutuhan. Namun mengingat cukupnya kesediaan uang, selaku perwakilan BI saya mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan penukaran di tempat-tempat resmi seperi Bank, Bank Indonesia maupun di kas keliling," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement