EKBIS.CO, KARAWACI - Pusat Investasi Pemerintah (PIP) mengaku tak memiliki rencana untuk membeli saham PT Freeport Indonesia di 2012 ini.
“Ini belum masuk dalam rencana PIP sekarang,” tegas Kepala PIP Soritaon Siregar, saat ditemui di sela-sela Gathering PIP dan wartawan, Sabtu (14/7).
Dikatakannya, PIP masih fokus pada pembelian 7,3 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Setelahnya PIP juga berniat untuk mengambil alih kepemilikan 100 persen saham PT Indonesia Aluminimum (Inalum).
Tapi, jika pemerintah selaku lembaga yang membawahi PIP meyatakan keinginan untuk segera memiliki saham Freeport, Soriataon mengaku siap membeli saham perusahaan tambang asal AS tersebut. “Kita operator, kalau policy maker bilang eksekusi, ya kita pasti eksekusi,” katanya lagi.
Selama Mei 2011 hingga Mei 2012, PIP mencatat melakukan tujuh langkah investasi. Di antaranya pembelian saham Newmont senilai 246 juta dolar AS, pengadaan tanah jalan tol di Jawa Rp 289 miliar, serta penugasan khusus pada PT PLN Persero Rp 7,5 triliun.
PIP juga bakal menggelontorkan dana hingga Rp 2 triliun untuk Inalum. Namun dana ini masih kurang dari total yang dibutuhkan PIP sekitar Rp 7 triliun.
Sementara itu, juru bicara Freeport Ramdhani Sirait mengaku pemerintah daerah (Pemda) Papua menunjukan ketertarikan untuk membeli saham Freeport. “Sekarang kita sedang lihat proses selanjutnya seperti apa,” katanya.
Namun, ia mengaku persoalan harga masih menjadi kendala. Bukan hanya itu, persoalan apakah Freeport mau membeli keseluruhan saham yang akan dilepas atau setengahnya juga masih dibicarakan.
Karenanya, Freeport tak bisa memprediksi kapan pembahasan bakal selesai. “Kami tunggu langkah kongkret pemerintah saja,” katanya.