EKBIS.CO, JAKARTA---Harga emas kembali "rebound" karena pelemahan dolar AS akibat buruknya data penjualan ritel di AS.
Data penjualan ritel ini sangat penting untuk mengukur kesehatan ekonomi AS karena ekonomi AS bergantung pada konsumsi domestiknya yang memiliki porsi hingga 70 persen, kata Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra.
Penjualan ritel bulan lalu mengalami penurunan 0,5 persen, lebih buruk dari ekspektasi pasar yang mengharapkan pertumbuhan 0,1 persen. Pada perdagangan Selasa ini, banyak data ekonomi dan "event" penting yang dapat menggerakkan harga emas, yaitu data survei sentimen ekonomi Jerman dari ZEW, data "Consumer Price Index" (Inflasi) AS, data "Net Capital Inflows" AS, dan testimoni Gubernur Bank Sentral AS di depan Kongres. "Data-data ini akan mempengaruhi pergerakan dolar AS yang secara tidak langsung akan mempengaruhi pergerakan emas," ujarnya.
Menurut Ariston, harga emas mencoba bergerak naik menuju level 1.600-1.604 dolar AS per troy ons. Potensi jual terbuka di sekitar area tersebut. "Namun bila harga emas jatuh menembus level 1.587, harga emas berpeluang kembali ke area 1.577," ucapnya.