EKBIS.CO, JAKARTA -- Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pembangunan sarana infrastruktur sangat dibutuhkan untuk mendorong realisasi investasi yang pada semester I 2012 mencapai Rp148,1 triliun.
"Saya optimis realisasi investasi akan tinggi, yang penting kita menjaga komitmen infrastruktur kita, terutama pelabuhan," ujarnya di Jakarta, Kamis.
Menurut Hatta, dengan pembenahan sarana infrastruktur tersebut maka proyek yang tercantum dalam Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dapat terwujud dan secara tidak langsung ikut meningkatkan angka investasi.
"Kita sudah memberikan Perpres khusus pada Pelindo untuk membangun dan mengembangkan pelabuhan kalau tidak akan tersendat-sendat, karena infrastruktur ini adalah salah satu kunci sukses kepada MP3EI," katanya.
Selain itu, ia juga optimis pertumbuhan investasi akan membaik karena kondisi Eropa yang masih dilanda ketidakpastian membuat para investor mencari tempat baru di negara berkembang untuk menanamkan modalnya.
"Saya tetap meyakini bahwa uang itu mencari tempat untuk dia berinvestasi. Dan itu menuju kepada negara-negara yang berkualitas," katanya.
Sementara, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengharapkan sektor investasi dapat terus terjaga pada semester II 2012 karena investasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga tahun depan.
"Kita harapkan bisa terus terjaga di semester kedua, karena kita lihat di 2012-2013 ini mungkin pertumbuhan investasi itu sebagai salah satu pendorong utama tingginya pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya.
Untuk itu, menurut Menkeu, pemerintah berupaya untuk mempercepat penyerapan anggaran dan menyiapkan alokasi dana saldo anggaran lebih (SAL) sebagai stimulus agar pembangunan infrastruktur dapat terlaksana.
"Pemerintah mempercepat stimulus ini dan meyakinkan pencairan anggaran itu cepat, itu kan tujuannya supaya infrastruktur memadai dan investasi meningkat," kata Menkeu.
Menkeu mengatakan kebutuhan sarana infrastruktur ini sangat krusial dalam mendorong investasi karena kemungkinan pertumbuhan investasi pada semester II diperkirakan sedikit melambat akibat perekonomian global yang belum membaik.
"Kalau seandainya di kuartal tiga dan empat ada penurunan bisa kita pahami, tetapi kita harapkan akan bisa kita tingkatkan dengan perbaikan infrastruktur," katanya.