EKBIS.CO, SINGAPURA -- Ekonomi Singapura menyusut 0,7 persen pada kuartal kedua, kata pemerintah Jumat. Meski, penurunan berada dalam kecepatan lebih lambat dari yang diperkirakan.
Pemerintah juga merevisi perkiraan pertumbuhan secara keseluruhan untuk 2012 menjadi 1,5-2,5 persen dari 1,0-3,0 persen, angka pertama yang ditandai oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong dalam pidatonya, Rabu (10/8).
Kontraksi April-Juni merupakan penurunan tajam dari 9,5 persen pertumbuhan tahunan produk domestik bruto (PDB) kuartal-ke-kuartal Singapura pada Januari-Maret, tetapi lebih baik dari perkiraan bulan lalu untuk jatuh 1,1 persen.
Penurunan pendorong sektor ekspor seperti elektronik, yang merupakan elemen kunci perekonomian Singapura yang digerakkan perdagangan adalah faktor utama di balik pelemahan yang ditunjukkan pada kuartal kedua, Departemen Perdagangan dan Industri mengatakan.
Lingkungan global yang lemah, ditandai dengan belanja konsumen lesu di negara maju, diperkirakan akan berdampak pada Singapura, katanya dalam sebuah pernyataan. "Mengingat latar belakang makroekonomi, prospek pertumbuhan untuk perekonomian Singapura tetap berhati-hati," kata kementerian itu.
"Sektor berorientasi eksternal, terutama elektronik, grosir dan jasa yang terkait pariwisata, akan terpengaruh oleh perlambatan di negara-negara maju."
"Berlanjutnya ketidakpastian dalam lingkungan eksternal juga akan menekan turun segmen sensitif sentimen dalam sektor keuangan dan asuransi."
Aktivitas manufaktur menyusut secara tahunan 0,5 persen pada kuartal-ke-kuartal dibandingkan dengan lonjakan 20,8 persen pada kuartal sebelumnya. Pada basis tahun-ke-tahun, PDB tumbuh 2,0 persen dibandingkan dengan 1,5 persen pada kuartal pertama.
Singapura terakhir mencatat pertumbuhan negatif pada kuartal keempat tahun 2011, ketika PDB menyusut secara tahunan 2,5 persen kuartal-ke-kuartal. Tetapi PDB tumbuh 4,9 persen selama keseluruhan tahun lalu.