Rabu 15 Aug 2012 18:35 WIB

BPS: Impor Kurma dan Jeruk Belum Tentu dari Israel

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Chairul Akhmad
Boikot kurma Israel (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Boikot kurma Israel (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA – Adanya data impor buah kurma dan jeruk yang berasal dari Israel belum dapat dipastikan kebenarannya. Demikian dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin.

Pasalnya, selama ini sering ditemukan bahwa ternyata negara yang tertera dalam data tersebut bukan berarti negara asal pengimpor.

"Karena banyak yang mampir dulu ke negara lain, seperti Cina mengimpor buah dari kita sebenarnya barangnya berasal dari Hongkong," ungkap Suryamin saat dihubungi ROL, Rabu (15/8).

Demikian pula dengan data ekspor. Menurutnya, banyak pula eksportir yang hanya mencantumkan negara kedua dan bukan negara pertama. Oleh karena itu, Suryamin berjanji akan mengecek apakah benar kurma dan jeruk shantang tersebut memang berasal dari Israel atau tidak.

Bila tidak benar, kata Suryamin, hal tersebut justru merugikan importir buah yang bersangkutan karena akan dicap jelek oleh pasar.Untuk mengantisipasi masalah tersebut berulang, BPS sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Cina dan Rusia untuk adanya miror analysis.

Sehingga, negara tujuan ekspor atau impor bakal mendapatkan perbandingan dari negara asal tentang apa saja barang yang dikirim dan melalui negara mana saja. "Kalau kita mengimpor dari negara yang langsung ke kita, jangan diklaim dari negara tertentu," tegasnya.

Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, mengaku belum mengetahui duduk permasalahan yang terjadi. Akan tetapi, Hatta menegaskan pemerintah akan melindungi petani dari ancaman barang impor termasuk buah. "Prinsipnya kita harus melindungi petani kita dari buah impor," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement