EKBIS.CO, BOGOR -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada pihak terkait agar menjaga ekspor agar tidak turun akibat resesi ekonomi yang terjadi di kawasan Eropa. "Terus terang sudah terjadi penurunan, tahun depan kalau kita tak kerja keras, ekspor bisa turun. Kita ingin habis-habisan, kalau menurun jangan terlalu drastis," kata Presiden Yudhoyono dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (24/8).
Menurut Presiden, tantangan ekspor ke depan masih sangat besar, mengingat resesi di Eropa telah berimbas ke beberapa negara, Sedangkan Amerika Serikat belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan, sementara China dan India mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Kondisi ekonomi global yang masih buruk tersebut membuat pemerintah perlu bekerja keras untuk mempertahankan nilai ekpsor. Sementara itu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di tempat yang sama mengatakan, target ekspor tahun ini adalah mempertahankan nilai ekspor seperti 2011 yaitu 203 miliar dolar AS.
Menurut Gita, saat ini dampak resesi di Eropa dan perekonomian AS yang tak kunjung membaik tersebut telah dirasakan. Pada semester pertama 2012, ekspor Indonesia mencapai 96 miliar dolar AS, turun 1,76 persen dibandingkan tahun lalu. Meskipun turun, menurut Gita, angka ini relatif masih cukup baik. "Masih dalam batas yang bisa kita sikapi," katanya.
Untuk mendorong nilai ekspor, menurut Gita, pihaknya akan memperluas pasar dengan menggarap pasar nontradisional seperti Afrika, Amerika Latin, Asia Tengah dan Timur Tengah. "Tetapi kita juga tetap fokus ke Amerika, Eropa, Jepang, Korea Selatan, India dan negara besar lainnya," katanya.