EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Muamalat menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 30 triliun. Hingga Juni 2012 DPK Bank Muamalat tumbuh 5 persen.
Direktur Keuangan Bank Muamalat, Hendiarto, menyebutkan pertumbuhan dana tidak sebanding dengan pertumbuhan pembiayaan. "Pertumbuhan pembiayaan lebih cepat daripada dananya," kata Hendiarto, Kamis (6/9).
Hingga semester pertama pertumbuhan pembiayaan mencapai 15 persen, yaitu menjadi Rp 26 triliun. Sedangkan DPK hanya sekitar Rp 20 triliun.
Dengan perbedaan ini rasio pembiayaan terhadap pendanaan (LDR) Bank Muamalat mencapai 100 persen. Tahun lalu, kata Hendiarto hanya 83 persen. Hal ini mengindikasikan adanya pengurangan likuiditas karena terfokus pada pembiayaan. Artinya, kata dia, ada peningkatan produktivitas pembiayaan.
Pertumbuhan ini tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sedikit melambat. Hendiarto menyebutkan beberapa bulan belakangan likuiditas di pasar agak menurun. Selama semester pertama bank-bank besar di Indonesia hanya tumbuh sekitar 1-5 persen.
Sepanjang semester kedua Bank Muamalat akan banyak mendorong sektor ritel. Bank Muamalat juga berupaya mengumpulkan DPK dari sektor ritel yang berada di daerah-daerah. "Kami memobilisasi funding yang ada saat ini ke daerah," kata Hendiarto. Rencananya daerah yang akan dikembangkan adalah Sumatra, Kalimantan, dan kawasan timur Indonesia.
Dengan rencana ini Bank Muamalat berharap bisa menambah setidaknya 50 persen DPK dari yang saat ini ada. Bank Muamalat juga menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp 5 triliun dari jumlah saat ini.
Hendiarto menambahkan Bank Muamalat tidak akan terlalu fokus pada pembiayaan rumah (KPR) meskipun ada peluang besar dengan pembatasan uang muka di bank konvensional. Menurutnya saat ini kebijakan perusahaan sudah cukup konservatif dengan menetapkan uang muka tidak di bawah 20 persen.
Pembiayaan rumah Bank Muamalat cukup baik dan terus meningkat dari bulan ke bulan. Sayangnya Hendiarto tidak dapat menyebutkan berapa nilai persis pembiayaan rumah Bank Muamalat. Setiap bulan selalu bertumbuh Rp 150 miliar. Bank Muamalat menargetkan pembiayaan rumah tembus Rp 4,5 miliar.