Rabu 12 Sep 2012 22:14 WIB

Newmont Setor Rp 689 Miliar ke Negara

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Djibril Muhammad
Logo PT Newmont
Logo PT Newmont

EKBIS.CO, SUMBAGA - PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) telah menyetor sebesar Rp 689 miliar terkait semua kewajiban keuangan kepada pemerintah RI. Ini berupa pajak, non-pajak dan royalti triwulan kedua 2012 sesuai dengan ketentuan Kontrak Karya.

"PT NNT selalu melaksanakan kewajiban keuangan kepada pemerintah tepat waktu dan memenuhi semua ketentuan perpajakan. Sejak 2003 PT NNT selalu mendapatkan predikat wajib pajak patuh dari pemerintah," kata Rachmat Makkasau, General Manager CSR dan Hubungan Pemerintah PTNNT, Rab.u (12/9)

Pembayaran terbesar pada triwulan ini adalah Pajak Penghasilan Badan (PPh 25) sebesar Rp 545 miliar, disusul Pajak Penghasilan Perorangan (PPh 21) sebesar Rp 68,5 miliar. Lalu ada pula pajak penghasilan lainnya sebesar Rp 16,3 miliar dan pembayaran royalti produksi sebesar Rp 10,3 miliar.

Dibandingkan dengan pembayaran pajak, non-pajak dan royalti pada periode yang sama 2011 yaitu sebesar Rp 3,2 triliun, terjadi penurunan sebesar Rp 2,6 triliun. Penurunan ini disebabkan karena menurunnya pembayaran Pajak Penghasilan Badan (PPh 25) seiring dengan berkurangnya pendapatan perusahaan di tahun 2012 dibandingkan dengan 2011.

Menurut Rachmat, pada 2012 dan 2013 menjadi tahun yang sangat menantang bagi PT NNT. Di mana pengolahan hanya memproses bijih stockpile dan penambangan batu buangan, PTNNT akan kembali menambang bijih (ore) di 2014.

Selama 2011 PT NNT telah menyetor sebesar Rp 7,4 triliun. Sejak 1999 hingga 2011, PT NNT telah menyetor pajak, non pajak, royalti, pembelian barang dan jasa dari lokal maupun nasional, serta program pengembangan masyarakat sebesar Rp 60,7 triliun kepada negara.

Selain manfaat keuangan langsung kepada pemerintah, keberadaan PT NNT juga memberikan manfaat ekonomi lain. Melalui pembayaran gaji kepada sekitar 4 ribu karyawan dan 3 ribu kontraktor, pembelian barang dan jasa dari lokal maupun nasional, serta program-program pengembangan masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement