Senin 24 Sep 2012 21:03 WIB

IPO BUMN Terganjal Subsidi BBM

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Chairul Akhmad
Petugas SPBU mengisikan BBM subsidi.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas SPBU mengisikan BBM subsidi.

EKBIS.CO, JAKARTA – Mandeknya rencana initial public offering (IPO) sejumlah perusahaan BUMN tahun ini disinyalir akibat kehati-hatian pemerintah menyiapkan sejumlah dana untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Riset Citibank, Ferry Wong, menilai pemerintah kesulitan menentukan waktu yang tepat untuk IPO.

"Pemerintah sekarang perlu dana untuk subsidi, makanya IPO jarang dilakukan," kata Ferry di Jakarta, Senin (24/9). Ke depannya, jika subsidi BBM telah dikurangi maka optimistis pemerintah menggelar saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali meningkat.

Keterlibatan perusahaan pelat merah melantai di BEI juga diperlukan untuk menyaingi porsi investor asing.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, mengatakan kapitalisasi pasar modal di Indonesia tumbuh 13,81 persen sepanjang 2012. Ini menempatkan Indonesia ke posisi ketiga di bursa saham Asia, setelah Singapura dan Hong Kong.

"Investor dan pemegang modal dalam negeri harus lebih dominan dari asing. Jika tidak, maka pasar modal kita akan rentan terhadap capital outflow. Khususnya yang berasal dari uang panas (hot money)," kata Nurhaida.

Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK), posisi net buy investor asing per 21 September 2012 sekitar Rp 15,8 triliun. Jumlah ini hampir sama dengan Rp 15,6 triliun periode yang sama tahun lalu. Ini artinya, pasar modal di Indonesia masih menarik bagi asing. Meski demikian, porsi domestik harus terus ditingkatkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement