EKBIS.CO, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) mengeluarkan penilaiannya terhadap perekonomian Indonesia pasca-konsultasi Article IV tahun 2012. IMF memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menyentuh angka 6,5 persen, tertinggi selama satu dekade terakhir.
Walupun pertumbuhan agak mereda karena faktor eksternal, namun pemerintah Indonesia dinilai berhasil mengimbangi dengan kuatnya permintaan domestik. "Direksi memberikan pujian kepada Indonesia dalam pengelolaan ekonomi yang baik meski lingkungan global penuh tekanan," ungkap pernyataan resmi IMF yang diterima ROL, Kamis (27/6).
IMF tak ketinggalan mencermati 'gagalnya' kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi April tahun ini. Akibatnya menurut IMF, subsidi BBM menjadi membengkak menjadi 3,5 persen dari PDB sedangkan anggaran pembangunan hanya 2,6 persen dari PDB.
Namun dalam penilaian tahunan ini, secara umum IMF memuji performa ekonomi Indonesia. Termasuk resiliensi sistem keuangan dan komitmen menjaga nilai tukar.
"Pujian juga pantas diberikan saat melihat kesehatan dan resiliensi sistem keuangan, dan memperhatikan bahwa bank-bank memiliki tingkat permodalan yang cukup dan tingkat profitabilitas yang baik," imbuh pernyataan resmi tersebut.
IMF sendiri rutin melakukan diskusi bilateral dengan negara-negara anggota, yang biasanya diadakan setiap tahun. Untuk Indonesia, IMF melakukan pertemuan 7 september lalu dan mengeluarkan penilaian resmi Selasa (25/9).