EKBIS.CO, JAKARTA -- Dalam APBN 2012, target pertumbuhan ekonomi dipatok sebesar 6,5 persen. Jika melirik pada neraca perdagangan Indonesia yang surplusnya mencapai 248,5 juta dolar AS, dinilai memicu tercapainya target pertumbuhan ekonomi.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Hatta Rajasa usai mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran di gedung DPR-RI Jakarta, Senin (1/10). "Dengan dua mesin pertumbuhan yang kuat yaitu investasi dan surplus perdagangan, saya yakin pertumbuhan dapat terdorong sehingga target pertumbuhan tahun ini bisa tercapai," kata Hatta.
Upaya pemerintah dalam mengendalikan impor, menurut dia, telah menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Sehingga pencapaian surplus seperti sekarang ini harus terus dijaga. Selain itu, ke depan nantinya, pemerintah akan terus mendorong peningkatan ekspor.
"Impor sekarang turunnya sangat tajam, sekitar 15 persen lebih, dan kita memang menjaga dan mengendalikan impor itu sebaik mungkin khususnya yang bersifat konsumtif, lalu investasi yang masuk juga kita jaga agar tidak banyak menggunakan komponen impor. Biasanya, penurunan ekspor diikuti kenaikan impor, tapi ini impornya malah turun, capaian ini harus kita jaga," bebernya.
Menurutnya, tingginya nilai impor dalam bulan-bulan sebelumnya kemungkinan besar diakibatkan masuknya impor barang modal. Tapi dalam kuartal terakhir, impor barang modal sudah mulai berkurang, bahkan sudah tidak ada lagi.
"Saya belum cek datanya, kemungkinan impor barang modal kita sudah mulai selesai, sekarang hanya tinggal fase produksi dan produktifitas dimulai," ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2012 menunjukkan surplus sebesar 248,5 juta dolar AS.
Menurut BPS, surplus disebabkan nilai ekspor lebih besar dibandingkan impor, yaitu 14,12 miliar dolar AS. Sedangkan nilai impor pada Agustus mencapai 13,87 miliar dolar AS.
Secara komulatif, sejak Januari hingga Agustus tahun ini, neraca perdagangan juga surplus sebesar 496,7 juta dolar AS. Rinciannya, selama delapan bulan tersebut, jumlah ekspor sebesar 127,17 miliar dolar AS, sedangkan nilai impornya 126,67 miliar dolar AS.