EKBIS.CO, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai keterangan manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan Berau Coal Energy (BRAU) dalam
paparan publik insidentil lalu belum lengkap karena belum menjawab pertanyaan sepenuhnya. "Dari lima poin yang diminta Bursa, ada satu belum terjawab secara gamblang," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen di Jakarta, Kamis (4/10).
Ia mengemukakan, hal-hal yang diminta Bursa yakni, perihal posisi laporan keuangan terkini, nilai total utang termasuk jatuh tempo, rencana penjualan Mitratama (anak usaha BUMI), penurunan rating perusahaan, serta audit investigasi oleh induk usaha, Bumi Plc.
"Ada lima agenda. Empat sudah, yang kelima (audit investigasi Bumi Plc) masih kita tunggu karena masih belum jelas. Apakah tidak ada atau belum ada investigasi. Ini kan masih menunggu karena mereka menyatakan belum terima surat dari induk usaha," ujar dia.
Menurut dia, tim BEI yang hadir dalam paparan publik insidentil lalu sudah membuat laporan. Namun surat penjelasan pascapaparan publik dari BUMI dan BRAU tetap ditunggu. Batas waktu pengiriman oleh manajemen grup Bakrie adalah Kamis ini.
"Hari ini batas waktu penyerahan laporan dari paparan publik kemarin. Kami akan tunggu, lihat dari statement-statement verbal kemarin," ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur BUMI, Dileep Srivastava dalam paparan publik insidentil mengatakan, perseroan sedang meminta klarifikasi kepada Bumi Plc sehubungan dengan kabar pemberitaan investigasi yang dilakukan induk usahanya. "Sampai kami memiliki informasi yang jelas, kami tidak akan berspekulasi terhadap rumor tersebut," katanya.
Sementara, Direktur Utama BRAU, Rosan P Roeslani mengatakan, perseroan telah mengirimkan konfirmasi ke Bumi Plc perihal investigasi yang dilakukan induk usahanya itu. "Per 1 Oktober 2012 kami telah mengirimkan surat terkait penyidikan terhadap perusahaan, mudah-mudahan mendapatkan penjelasan secepat mungkin," ujar dia.
Ia menambahkan, sejauh ini belum ada informasi mengenai rencana Bumi Plc untuk melakukan pemeriksaan, perusahaan juga tidak mengetahui apa saja yang akan di audit oleh induk usaha perseroan.
"Saya tidak tahu apa yang diinvestigasi, sejauh ini kinerja BRAU tidak terganggu, perseroan terus meningkatkan kinerja untuk mencapai target kapasitas produksi yang telah ditetapkan di tengah industri pertambangan yang mengalami penurunan," ucap dia.