EKBIS.CO, WASHINGTON -- Perusahaan Taiwan, Foxconn, berencana membuka pabrik di Amerika Serikat (AS). Satu-satunya perusahaan Taiwan yang bertahan dari gempuran krisis ekonomi di dunia ini berani mengambil risiko berinvestasi di negara pusat krisis itu.
Foxconn memiliki 800 ribu orang tenaga kerja yang berbasis di Cina Daratan. Ia merupakan perusahaan yang mendapat lisensi untuk merakit produk Apple. Kota yang diperkirakan menjadi tempat pendirian pabrik Foxconn di Amerika adalah Los Angeles dan Detroit.
Berita ini tentunya menghibur Barack Obama yang telah berjanji akan menciptakan satu juta lapangan kerja manufaktur baru selama empat tahun ke depan.
Namun, Foxconn memiliki tantangan hebat. Ia harus membuat rumus baru bagaimana caranya agar memiliki pasokan pekerja yang bersedia dibayar beberapa ratus dolar saja per bulan, namun mau tinggal di asrama pekerja. Ini sama halnya dengan yang dilakukan manajemen Foxconn di Cina.
Chairman Foxconn, Terry Gou, mengatakan perusahaan akan mengkhususkan diri dalam pembuatan set internet televisi. "Pada dasarnya ini akan menggabungkan layar televisi dengan komputer," katanya dikutip dari The Guardian, Jumat (9/11).
Pekan ini, Gou berencana mengundang puluhan insinyur Amerika untuk belajar tentang manufaktur di pabrik-pabrik Cina.