EKBIS.CO, KENDARI - Gabungan badan mahasiswa eksekutif di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menggelar aksi demonstrasi memprotes Undang Undang Nomor 16 Tahun 1967 tentang penanaman modal asing yang menguasai sumber daya energi Indonesia.
"Negara kita sumber daya alam tetapi rakyatnya masih menghayalkan kesejahteraan. Regulasi pemerintah yang membuka pintu seluas-luasnya bagi pemodal asing adalah penyebabnya," kata koordinator lapangan Wawan dalam orasinya di Kendari, Senin (12/11).
Aksi mahasiswa membakar ban bekas di perempatan Jalan Abullah Silondae dan Ahmad Yani sempat menarik perhatian warga yang melintas namun satuan polisi lalulintas sigap mengarahkan kendaraan melalui jalur alternatif.
Perjuangan para pahlawan mencapai kemerdekaan Indonesia bukan sekadar mengusir kolonialis tetapi mewujudkan rakyat yang berdaulat sehingga membawa rakyat hidup dalam kemakmuran dan kesejahteraan. Namun, sumber daya alam yang melimpah berbanding terbalik dengan kondisi rakyat Indonesia yang tidak terlepas dari momok kemiskinan dan pengangguran.
PT Freeport di Bumi Cenderawasih Provinsi Papua salah satu contoh kontrak karya yang tidak memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi rakyat Papua dan Indonesia.
"Pemerintah Indonesia dicocok hidung oleh kapitalis asing. Rakyat Indonesia dibodohi oleh pengusaha dan politisi. Potensi emas Papua menjadikan negara asing kaya raya sedangkan rakyat hidup dalam kemiskinan," kata orator lainnya, Hendra.
Selain emas, Indonesia juga memiliki sumber daya minyak bumi yang tersebar di seluruh pulau-pulau nusantara. Tetapi, disayangkan minyak dan gas bumi telah dikuasai oleh pemodal asing, antara lain, Exxon Mobile yang menguasai Blok Cepu.