EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan transportasi, PT Blue Bird Group berencana mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester I 2013.
Vice President Central Operational Blue Bird Group, Sigit P. Djokosoetono, menjelaskan Blue Bird Group akan melepas sekitar 20-40 persen dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh ke publik.
"Dalam penawaran umum saham perdana (IPO) ini, kami akan menggunakan laporan keuangan akhir tahun 2012," kata Sigit di sela peluncuran dan penandatanganan kerjasama pengguanaan "global position system (GPS)" pada armada ERA AstraWorld di Jakarta, Senin (12/11).
Sigit menambahkan proses IPO yang sedang berlangsung saat ini adalah memilih auditor untuk memeriksa laporan keuangan. "Untuk penyerahan berkas ke Bapepam-LK diharapkan pada kuartal I 2013," katanya.
Menurut Sigit, perseroan akan melakukan proses pemilihan terhadap tiga hingga empat penjamin emisi untuk pelaksanaan rencana IPO itu. "Telah banyak sekuritas yang mau menangani IPO ini baik asing maupun lokal, namun kami akan memilih tiga sampai empat sekuritas sebagai penjamin emisi," jelasnya.
Dana hasil IPO tersebut rencananya secara mayoritas akan digunakan untuk pengembangan bisnis antara lain penambahan armada. "Pada 2013 mendatang kami berencana menambah 10.000 unit armada taksi, di mana harga per taksinya diprediksi menelan investasi Rp 160 jutaan," jelasnya.
Sementara itu Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hoesen mengungkapkan sampai saat ini otoritas pasar modal belum menerima minat awal Blue Bird untuk menjadi emiten. "Kami menunggu dan siap menerima kedatangan Blue Bird menjadi emiten baru di bursa Indonesia," katanya.