Selasa 20 Nov 2012 21:55 WIB

Bancassurance Dinilai Kemahalan

Rep: Nur Aini/ Red: Hazliansyah
Asuransi jiwa (ilustrasi).
Foto: lifeinsurancebyjeff.com
Asuransi jiwa (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Produk asuransi yang dijual melalui bank atau lewat jalur distribusi bancassurance dinilai memiliki premi yang lebih mahal. Karena itu, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan membuat acuan (benchmark) untuk bancassurance.

"Kami mulai mengamati beberapa arrangement, tanpa disadari membawa keuntungan yang baik bagi asuransi dan bank, tapi bebannya itu sedikit lebih besar untuk masyarakat dan konsumen," ujar Kepala Biro Asuransi Bapepam-LK, Isa Rachmatarwata, di Jakarta, Selasa (20/11).

Namun begitu, Isa mengatakan belum bisa menghitung dengan pasti seberapa besar beban yang harus ditanggung masyarakat dan konsumen.

Menurut Isa, kajian mengenai acuan untuk premi bancassurance akan lebih didalami OJK. Dalam acuan tersebut, bank dan asuransi harus tetap mendapat keuntungan. Namun, premi tidak memberikan beban berlebihan kepada masyarakat.

“Kami eksplore dan kaji dengan lebih baik sehingga bisa diberikan benchmark dan batasan yang lebih ini, “ ujar dia.

Regulator nantinya, kata Isa, akan mendorong secara bertahap perubahan harga premi bancassurance menurut porsi yang seimbang. Besarnya premi nantinya akan mengacu undang-undang asuransi dimana premi tidak diperkenankan berlebihan tetapi juga tidak terlalu murah.

“Kalau kemurahan juga jelek karena berarti perusahaan tidak mampu deliver (memenuhi) janjinya, “ ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono mengaku harga premi bancassurance ditentukan mekanisme pasar. Karena itu, kenaikan dan penurunan harga premi akan terjadi dengan sendiri lewat mekanisme pasar.

“Mahal atau tidak, pasar yang menilai. Kalau pasar sangat kompetitif, mekanisme pasar akan menyesuaikan harganya, “ ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement