EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan retail, PT Carrefour sepenuhnya sudah menjadi milik anak bangsa. Perubahan kepemilikan tersebut karena PT Trans Retail sudah mengakuisisi seluruh saham Carrefour di Indonesia dari PT Carrefour Perancis.
Penandatanganan 'sell and uprissing' antara PT Carrefour dan Trans Retail dilakukan Senin (19/11) kemarin. Sebelumnya, Trans Retail hanya memiliki 40 persen saham milik Carrefour yang ada di Indonesia. Namun, hasrat menguasai 60 persen saham lagi sudah tercapai dengan penandatanganan 'sells and uprissing' tersebut.
"Kemarin tanggal 19 November 2012 ditandatangani 'sells and uprissing agreement' dengan Carrefour Prancis yang membuat kepemilikan Carrefour. Indonesia 100 persen milik Indonesia," kata pemilik Trans Corp, Chaerul Tandjung di Jakarta, Selasa (20/11).
Untuk menguasai seluruh saham Carrefour, Trans Retail mendapat pinjaman 750 juta dolar AS. Pinjaman itu didapat dari 10 bank Internasional. Yaitu, Credit Suisse, BNP Paribas, J.P. Morgan Securities, ING Bank, ANZ, Goldman Sachs, Deutsche Bank, Royal Bank of Scotland, Standard Chartered Bank, dan Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ. Dalam perjanjian pinjaman, Trans Retail harus mengembalikan utang tersebut 525 juta Euro.
Menurut CT, pencairan pinjaman hanya berlangsung selama 20 menit. Padahal, biasanya butuh waktu sekitar 3 hari. Pasalnya, pihak Carrefour tidak mau menandatangani 'sells and uprissing' kalau belum menerima pembayaran. Dengan pinjaman ini, Trans Retail harus membayar bunga sebesar 5 persen dengan jangka pinjaman 3 tahun.
Pengusaha yang juga Ketua Komite Ekonomi Nasional itu mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk mengembalikan pinjaman tersebut. Pertama, kata dia, meningkatkan performance Carrefour secara cepat agar bisa meminjam dana untuk mengembalikan pinjaman ke bank Internasional. Peluang itu sangat terbuka, sebab, saat ini pinjaman Carrefour 0 persen.
Kedua, dengan menerbitkan obligasi dan yang terakhir adalah dengan pre-IPO atau bahkan langsung IPO. Namun, CT belum dapat memastikan kapan akan menerbitkan obligasi maupun rencana pre-IPO. Sebab, pihaknya belum melakukan konsolidasi membahas detail strategi pengembangan Carrefour. Konsolidasi akan terus dilakukan sampai tiga bulan ke depan untuk memercepat proses peningkatan performance Carrefour.
CT menargetkan pertumbuhan Carrefour 30 persen tiap tahun. Padahal, selama ini, pertumbuhan Carrefour sangat kecil tiap tahunnya. Tidak lebih dari 10 persen. CT optimis dengan pertumbuhan yang ditargetkannya. "Itulah bedanya orang lain dengan saya, saya target 30 persen pasti sudah ada strateginya," kata dia.
Salah satu strategi yang akan digunakan untuk mengembangkan Carrrefour adalah multi format. Artinya, Carrefour dapat menjelajah mulai dari pemain grosir sampai tingkat terendah dengan format toko. Namun, CT belum dapat menjelaskan secara detail strategi multi format ini. Pasalnya, pihaknya akan membahas hal ini dengan Trans Retail.
CT menegaskan, pembelian 60 persen saham ini harus membuat bangsa Indonesia bangga. Sebab dengan menguasai seluruh saham Carrefour, kepemilikanya oleh Indonesia. Yang lebih membanggakan, pembelian saham tersebut menggunakan uang asing.
"Biasanya orang asing membeli perusahaan Indonesia dengan uang Indonesia," tambah CT sambil tertawa.