EKBIS.CO, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) sepertinya optimistis bisa menyelesaikan dengan cepat akuisisi perusahaan migas asal Venezuela.
Direktur Hulu Pertamia, M Husen, mengakui hal ini. "Sepertinya bisa akhir tahun ini," katanya pada wartawan, Rabu (5/12).
Menurutnya, perseroan tinggal menunggu persetujuan resmi dari pemegang saham saja.
Sebelumnya, Pertamina mengaku akan mengakuisisi kepemilikan 32 persen saham PT Petrodelta SA. BUMN ini menggelontorkan dana hingga 725 juta dolar AS untuk mengakuisisi Petrodelta dari perusahaan migas asal AS, Harvest Natural Resources Inc (HNR).
Selain Pertamina, Petrodelta juga dimiliki sahamnya 60 persen oleh Corporacion Venezolana del Petroleo SA, anak usaha perusahaan migas nasional Pemerintah Venezuela, Petróleos de Venezuela, SA (PDVSA). Sementara sisanya, sebesar delapan persen, dikuasai Vinccler O&G Tech, perusahaan lokal negara latin itu.
Petrodelta merupakan operator dan pemegang hak konsesi dari pemerintah Venezuela untuk mengeksplorasi, memproduksi, dan mengelola sejumlah blok migas seluas 1.000 kilometer persegi di Venezuela. Di antaranya, lapangan Uracoa, Bombal, Tucupita, El Salto, El Inseno, dan Temblador hingga 2027 nanti.
Berdasarkan sertifikasi Ryder Scott di 2012 ini, sesuai pedoman US Securities and Exchange Commission, lapangan yang dikelola Petrodelta mengandung cadangan terbukti dan mungkin (proven & probable, 2P). Bahkan, totalnya sekitar 486 juta barel ekuivalen minyak bumi (mmboe).
Kandungan cadangan hidrokarbon tersebut diperkirakan lebih besar dibandingkan dengan cadangan Blok Cepu, Indonesia. Padahal, blok ini merupakan penemuan terbesar di Indonesia selama 10 tahun terakhir.