EKBIS.CO, DENPASAR--Ekspor ikan tuna dari Provinsi Bali selama kuartal III/2012 hanya senilai 57,5 juta dolar AS atau menurun 12,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011.
Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada, di Denpasar, Sabtu (8/12) , mengatakan, situasi alam yang kurang bersahabat di lautan Indonesia berdampak pada perolehan hasil tangkapan tuna dan berbagai jenis ikan bahan ekspor lainnya.
Situasi itulah yang menyebabkan komoditas andalan Bali itu berkurang. Menurut dia, permintaan dari konsumen terutama datang dari Jepang cukup besar, hanya saja hasil tangkapannya berkurang sehingga berpengraruh terhadap perolehan devisa sektor perikanan daerah ini.
"Tuna segar merupakan salah satu andalan ekspor nonmigas Bali selama ini, nasibnya sama dengan perdagangan pakaian jadi yang juga melorot dalam perolehan devisanya hingga 26 persen menjadi 75 juta dolar AS," kata Bagiada.
Hanya saja ekspor tuna dari Bali itu bisa diimbangi dengan perdagangan ikan kakap dan berbagai jenis ikan lainnya. Sehingga penurunan dari sektor perikanan relative kecil yakni dua persen.
Ekspor ikan kakap menghasilkan devisa 3,8 juta dolar AS selama Januari-September 2012 atau naik 167 persen dari periode sama 2011 hanya 1,6 juta dolar, sedangkan ikan jenis lainnya menghasilkan6,7 juta dolar naik 112 persen dari sebelumnya.
Jadi dengan ada kenaikan itu maka sektor perikanan Bali menghasilkan 77,7 juta dolar hingga kwartal III-2012, hanya berkurang 2 persen dari periode sama 2011 mencapai 79,3 juta dolar.