Senin 10 Dec 2012 16:35 WIB

Bersengketa dengan Cina, Jepang Diambang Resesi

Rep: Nur Aini/ Red: Heri Ruslan
Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda
Foto: Reuters
Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda

EKBIS.CO, TOKYO -- Ekonomi Jepang tergelincir dalam resesi setelah dua kuartal berturut-turut terjadi kontraksi dalam ekonomi.

Produk Domestik Bruto (PDB) negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu menyusut sebesar 0,9 persen pada Juli-September dari kuartal sebelumnya sebesar 3,5 persen.

Seperti diberitakan PressTV, Senin (12/10), Jepang merugi setelah ekspor dengan mitra utamanya, Cina, melambat. Hal itu menyusul pertikaian diplomatik kedua negara menyangkut pulau-pulau sengketa pada September lalu.

Pemimpin partai oposisi, Shinzo Abe menyerukan stimulus fiskal dan melonggarkan kebijakan moneter yang lebih terbatas. Kondisi ekonomi tahun depan, kata dia, akan menentukan kenaikan pajak. Sementara, para ekonom memprediksi ekonomi Jepang akan kembali masuk ke resesi pada kuartal sekarang karena ekspor terus melambat.

Sebelumnya pada November lalu, Menteri Stategi Nasional dan Kebijakan Ekonomi Jepang, Seiji Maehara mengaku pihaknya tidak bisa menyangkal kemungkinan Jepang jatuh pada resesi.

Industri mobil Jepang merugi besar, menyusul adanya protes anti-Tokyo di seluruh Cina pada September atas keputusan pemerintah Jepang menasionalisasi gugusan pulau di Laut cina Timur yang selama ini menjadi sengketa antara Tokyo dan Beijing.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement