EKBIS.CO, JAKARTA--Indonesia dikhawatirkan akan mengalami defisit perdagangan dan defisit anggaran belanja tahun depan.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, harga-harga komoditas, tahun depan mungkin belum membaik.
Menurut Sofjan, perlu waktu lama agar harga komoditas, terutama produk ekspor Indonesia kembali normal. Sepanjang tahun 2012 ini, harga komoditas seperti karet, CPO turun hampir 30 persen.
Berdasarkan pengamatannya, jika harga komoditas sudah terlanjur turun, akan memerlukan waktu lama untuk pemulihan.
Jika harga komoditas belum membaik, kata Sofjan Indonesia bisa mengalami defisit neraca perdagangan.
"Defisit neraca perdagangan cuma disa diseimbangkan dengan investasi," kata Sofjan, Kamis (20/12).
Dampak lebih jauh, kata Sofjan Indonesia bisa mengalami defisit anggaran belanja karena penurunan harga komoditas dunia. Jika harga komoditas dunia turun, akan berdampak pada penurunan pajak ekspor.
Penerimaan negara, ujar Sofjan,dikhawatirkan akan tutun sehingga tidak bisa mengimbangi defifit neraca perdagangan.
Menurutnya, kondisi ini akan berakibat fatal jika pembangunan infrastruktur tidak kunjung selesai. Defisit anggaran bisa dicegah dengan pemasukan investasi jumlah besar.
Mentri Kordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengakui kondisi krisis dunia masih mengancam neraca perdagangan Indonesia. Namun, ia cukup optimis dengan angka investasi yang bakal masuk di tahun depan.