EKBIS.CO, JAKARTA -- November 2012, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit. Angkanya mencapai 47,84 juta dolar AS. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni Oktober 2012, defisitnya mencapai 1,9 miliar dolar AS. Itu artinya, defisit neraca perdanganan mengalami penurunan
"Hasil neraca perdagangan bulan November tahun 2012, terjadi defisit sebesar 478,4 juta dolar," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (4/1).
Menurunya defisit neraca perdagangan, ungkap dia, dikarenakan menurunnya surplus perdagangan nonmigas yang hanya mencapai 3,5 miliar dolar dan defisit perdagangan migas 4,8 miliar dolar. Sedangkan pada tahun sebelumnya mengalami surplus sebesar 937,8 dolar.
"Secara kumulatif, defisit neraca perdagangan Januari hingga November 2012 mencapai 1,3 miliar," tambah Gita.
Apaladi, ditambahkan dia, kondisi perekonomian global masih kurang kondusif untuk mendorong para eksportir melakukan penjualan ke pasar besar. Tidak hanya itu, turunnya harga yang besar dari barang-barang komoditas juga ikut memotivasi.
"Tantangan memang sangat berat karena harga komoditas mengalami koreksi sampai tiga puluh persen, yang menyebabkan penurunan harga luar biasa," imbuh Gita.
Kontribusi untuk ekspor non-migas selama Januari hingga November 2012 lalu mencapai 80,5 persen jika dibandingkan dengan ekspor migas yang hanya sebesar 19,5 persen.
Menurunnya neraca perdagangan tersebut, lanjut Gita, bukan hanya dialami Indonesia semata, namun juga dialami oleh beberapa negara seperti Jepang yang mengalami peningkatan defisit mencapai 166,8 persen sementara Hong Kong 12,4 persen.