EKBIS.CO, JAKARTA -- Asuransi Ekspor Indonesia (Asei) melakukan kerja sama dengan anak usaha Islamic Development Bank (IDB), Islamic Corporation for Insurance of Investments and Export Credits (ICIEC). Dari kerja sama ini Asei mengharapkan pendapatan premi sebesar 25 juta dolar AS atau setara dengan Rp 237,5 miliar.
Kerja sama ini dilakukan lantaran Indonesia tengah kebanjiran investasi dan pembangunan infrastruktur. Untuk kedua hal tersebut investor memerlukan penjaminan jangka panjang (medium long term).
"Sedangkan Asei tidak memberikan penjaminan jangka waktu tersebut," ujar Direktur Utama Asei Zaafril Razief, di gedung Asei Jakarta, Senin (14/1).
Asei melihat belum ada perusahaan asuransi yang memberikan penjaminan jangka panjang. Hal ini dinilai menjadi kesempatan bagi perseroan untuk dapat merangkul lebih banyak investor yang membutuhkan penjaminan dengan kapasitas yang lebih besar.
Sepanjang 2012 barang modal yang masuk ke Indonesia berkontribusi sebesar 19 persen dari total impor, yaitu berupa impor mesin dan alat mekanik. Sedangkan sebanyak 12,5 persen merupakan mesin dan alat listrik. Ini menjadi kesempatan bagi Asei untuk meningkatkan pendapatan.
Kerja sama ini akan berbentuk penawaran produk baru di Asei. Dalam hal ini Asei dan ICIEC membuat satu produk baru yang ditawarkan kepada investor yang ingin mengekspor atau mengimpor barang dari dan ke Indonesia.
Asei menjamin produk yang diekspor ke luar dalam bentu asuransi penjaminan. Sedangkan untuk impor barang dari luar, Asei menjamin dalam bentuk asuransi ekspor.