EKBIS.CO, JAKARTA -- Defisit neraca transaksi berjalan diperkirakan akan turun di bawah dua persen pada triwulan I (satu) 2013. Demikian perkiraan yang disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Riset dan Kebijakan Ekonomi BI Perry Warjiyo.
"Pada triwulan I 2013 kita perkirakan defisit transaksi berjalan itu akan turun di bawah dua persen. Ekspornya sedikit membaik, impornya juga tidak akan setinggi pada triwulan IV (empat) 2012," kata di Gedung BI, Jakarta, Jumat (18/1).
Impor, menurut dia, memang tidak akan tinggi pada awal tahun. Namun akan tinggi kembali pada triwulan II (dua). "Secara musimannya memang seperti itu. Pada triwulan I impornya tidak akan melaju, nanti akan tinggi di triwulan II, triwulan III agak rendah, dan di triwulan IV meningkat lagi," beber Perry.
Oleh karena itu, lanjut Perry, BI terus komitmen melakukan stabilisasi rupiah karena meyakini defisit transaksi berjalan tidak setinggi yang dipersepsikan pasar dan justru akan menurun pada triwulan I. "Yang terjadi di pasar itu kan masih melihat angka Oktober-November, yang migasnya masih defisit," katanya.
Perry mengatakan, apa yang terjadi di pasar merupakan over ekspektasi terhadap kondisi di neraca transaksi berjalan. "Kita kan melihatnya tidak hanya kuartal keempat tetapi juga outlooknya untuk 2013 khususnya di kuartal satu," ujar Perry.
Namun, Perry mengakui untuk triwulan IV/2012 memang defisit transaksi berjalannya lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya yakni 2,4 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto).