EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Mandiri akan membiayai pembangunan kapal perang jenis kapal cepat rudal buatan dalam negeri ketiga guna memperkuat Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) nasional. Perseroan menyalurkan pinjaman sebesar Rp 42,14 miliar kepada PT Palindo Marine.
Kredit tersebut berupa kredit modal kerja (KMK) Rp22,67 miliar dan bank garansi Rp19,47 miliar untuk pembangunan KRI Beladau–643. Sebelumnya, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp65,97 miliar untuk membangun dua unit kapal cepat rudal pertama dan kedua produksi dalam negeri, yaitu KRI Clurit dan KRI Kujang.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi mengatakan Bank Mandiri ingin terus mendukung industri strategis nasional dalam mengembangkan teknologi alutsista sehingga menciptakan kemandirian bangsa dalam memperkuat kedaulatan nasional.
“Kami berkomitmen untuk pembangunan kapal rudal cepat yang keempat,” ungkap Riswinandi dalam keterangan tertulis, Jumat (25/1).
Riswinandi menjelaskan, Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 162,51 miliar untuk membantu PT Palindo Marine membangun empat kapal cepat rudal tersebut. Dari jumlah tersebut, Rp 85,57 miliar merupakan kredit modal kerja (KMK), sedangkan Rp 76,94 miliar adalah fasilitas bank garansi.
Hingga saat ini, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan untuk alutsista lebih dari Rp1,18 triliun yang disalurkan kepada beberapa industri strategis, seperti PT Pindad dan PT Dok Kodja Bahari. Kapal Cepat Rudal (KCR) KRI Beladau – 643 dibangun oleh PT Palindo Marine, Tanjunguncang – Batam.
Kapal pemukul reaksi cepat yang memiliki panjang 43 meter, lebar 7,40 meter dan berat 250 ton serta mampu melaju hingga kecepatan 27 knot ini sepenuhnya dikerjakan Indonesia. Sebagian besar material kapal perang tersebut pun di produksi di dalam negeri. Sehingga, peresmian kapal KCR berbahan baja-alumunium ini ikut menandai sejarah industri perkapalan di Indonesia.
KRI Beladau – 643 dilengkapi sistem persenjataan modern (Sewaco/Sensor Weapon Control), diantaranya meriam kaliber 30mm enam laras sebagai sistem pertempuran jarak dekat (CIWS) dan peluru kendali 2 set Rudal C-705. Bagian lambung KCR terbuat dari baja khusus yang bernama High Tensile Steel. Baja ini diperoleh dari PT Krakatau Steel. Kapal dengan sistem pendorong fixed propeller lima daun itu juga dilengkapi dua unit senapan mesin caliber 20 mm di anjungan kapal.