EKBIS.CO, MEDAN – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III akan membangun sejumlah fasilitas tambahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatra Utara. Pembangunan beberapa fasilitas tersebut diperkirakan akan menelan biaya investasi sebesar Rp 54 miliar.
Pada 30 Januari 2013 kemarin, PTPN III resmi ditunjuk oleh pemerintah sebagai badan usaha yang akan mengelola KEK Sei Mangkei. “Penetapan PTPN III sebagai badan pengelola KISM, sekaligus telah memupus keraguan selama ini menyangkut status hukum KEK Sei Mangkei,” kata Direktur Utama PTPN III, Megananda Dharyono.
Megananda mengatakan, selain kemajuan soal status hukum, kemajuan lain yang telah dicapai adalah selesainya pembangunan peningkatan kapasitas pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 75 ton tandan buah segara (TBS) per jam, pabrik kernel oil (PKO) kapasitas 400 ton kernel per hari dan pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBS).
Sedangkan untuk meningkatkan sarana pendukung lainnya, PTPN III akan segera membangun waste water treatmen plant (sarana pengolahan air bersih) dengan kapasitas 250 meter kubik per jam, membangun jalan masuk ROW 64 dengan 2 jalur sepanjang 4,4 kilometer, dan pembangunan jalur kereta api dari Perlanaan sampai ke dalam kawasan sepanjang 2.950 kilometer. Keseluruhan pembangunan fasilitas tambahan ini, menurut Megananda, akan menelan investasi sebesar Rp 54 miliar.
Selain itu, lanjut Megananda, PTPN III juga berencana membangun 2 unit tanki timbun (tank farm) dengan kapasitas masing-masing 5 ton dan sarana logistik dry port, pembangunan biogas plant berkapasitas 1.000 meter kubik per hari yang akan menghasilkan gas methane sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik sebesar 2,1 megawatt (MW).
Hingga saat ini sejumlah investor yang bergerak di bidang industri berbasis kelapa sawit dan karet telah menyatakan kesediaannya untuk masuk ke dalam KEK Sei Mangkei yang berlokasi di Kabupaten Simalungun itu. Di antaranya PT Unilever Oleochemical Indonesia, yang segera membangun pabrik oleochemical dengan investasi Rp 1,2 triliun.
Disamping PT Unilever Oleochemical Indonesia, investor lain yang sudah menyatakan akan masuk PT Cipta Buana Utama, yang akan membangun pabrik pupuk NPK berkapasaita 200 ribu ton per hari dengan nilai investasi Rp 400 miliar, PT JVL Varanasi Nusantara Pertama, PT Energy Uni Resources PTE LTD dan Konsorsium PTPN III dan PTPN IV untuk membangun pabrik oleochemical.