EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membukukan penjualan sebesar Rp 10,41 triliun per Desember 2012. Nilai ini naik tipis dibandingkan pencapaian 2011, yaitu Rp 10,38 triliun.
Volume produksi emas per akhir 2012 tercatat sebesar 2.849 kilogram (kg). Produksi ini terdiri dari tambang Pongkor sebesar 1.700 kg dan sisanya dari tambang Cibaliung. "Capaian ini cukup baik di tengah kendala penurunan kadar bijih emas di Pongkor," ujar Sekretaris Perusahaan Tedy Badrujaman dalam laporan kinerja Antam, Jumat (1/2).
Emas memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan perseroan sepanjang 2012, yaitu sbesar 34,8 persen. Komoditas ini meraih pendapatan sebesar Rp 3,63 triliun.
Penjualan emas sepanjang 2012 tercatat 7.024 kg. Nilai ini melebihi target perseroan, yaitu 7.009 kg. Tahun ini Antam menargetkan produksi emas sebesar 3.316 kg dengan target penjualan sebesar 7.601 kg. Sebanyak 2.001 kg emas ditargetkan berasal dari tambang Pongkor. Sisanya berasal dari tambang Cibaliung.
Antam melaksakakan aktivitas eksplorasi emas di wilayah Pongkor, Kabupaten Bogor, Papandayan (Kabupaten Garut), Cibaliung (Kabupaten Pandeglang), Muara Manderas Provinsi Jambi, dan Bengkulu Utara. Antam membelanjakan dana sebesar Rp 137,3 miliar untuk eksplorasi sepanjang 2012.
Tedy melanjutkan permintaan bijih nikel tahun lalu masih sangat kuat. produksi nikel sepanjang tahun lalu tercatat 9,448 juta wet metric ton (wmt). Hal ini membuat perseroan mengalami peningkatan volume penjualan menjadi 8 juta wmt. Dengan kenaikan volume penjualan pendapatan yang diraih perseroan mencapai Rp 2,46 triliun.
Untuk memaksimalkan arus kas, perseroan menargetkan produksi bijih nikel sebesar 13 juta wmt dengan penjualan sebesar 11,5 juta wmt.
Per 31 Desember 2012 kapitalisasi pasar saham Antam di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp 12,2 triliun. Kisaran harga saham Antam di BEI selama periode Oktober-Desember adalah Rp 1.230-1.360 per lembar saham. Harga saham rata-rata di ASX periode Juli hingga September adalah 1,25 dolar Australia per CDI.