EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan bergerak melanjutkan peningkatan sebesar 27,93 poin. IHSG BEI ditutup naik 27,93 poin atau 0,63 persen ke posisi 4.481,63. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 4,93 poin (0,65 persen) ke level 766,18.
"Meningkatnya tingkat inflasi Januari tahun ini sempat membuat negatif pasar saham, namun bursa Asia cenderung positif dan menjadi sentimen bagi indeks BEI sekaligus mencatatkan poin tertingginya," ujar analis trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (1/2).
Ia mengatakan, positifnya bursa Asia didorong dari data manufaktur China yang mengalami peningkatan. Kondisi itu direspon pasar saham di Asia termasuk indeks BEI.
Analis e-Trading Securities Andrew Argado menambahkan, kenaikan IHSG BEI akhir pekan ini secara teknikal rawan koreksi. Hal itu terlihat dari indikator teknikal RSI yang sudah berada pada area jenuh beli (overbought). "Asing juga tercatat melakukan 'net buy' di pasar reguler sebesar Rp 708,66 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli antara lain Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Central Asia (BBCA), Bank Jabar Banten (BJBR), Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan Telekomunikasi Indonesia (TLKM)," paparnya.
Frekuensi perdagangan saham di BEI sebanyak 168.371 kali transaksi dengan volume mencapai 4,984 miliar lembar saham senilai Rp 5,479 triliun. Saham yang mengalami penguatan sebanyak 164 saham, sementara yang tertekan 101 saham, dan 100 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 7,69 poin (0,03 persen) ke level 23.721,84, indeks Nikkei-225 naik 52,68 poin (0,47 persen) ke level 11.191,34, dan Straits Times menguat 7,79 poin (0,24 persen) ke level 3.290,45.