EKBIS.CO, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan mengoperasikan rute penerbangan langsung dari London-Jakarta melalui Gatwick Airport, London. Ini dilakukan BUMN itu mulai kuartal keempat 2013.
Penerbangan langsung akan dilayani enam kali setiap minggu. Garuda akan menggunakan pesawat Boeing 777-300 Extended Range berkapasitas sebanyak 314 penumpang, terdiri dari 8 kursi First Class, 38 kursi Business Class, dan 268 kursi Economy Class.
Dalam siaran pers yang diterima ROL, Ahad (3/2), Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan kehadiran rute penerbangan langsung Jakarta-London akan melengkapi rute internasional Jakarta - Abu Dhabi – Amsterdam. Pembukaan rute ini merupakan bagian dari program Quantum Leap 2011-2015 untuk mengembangkan jaringan penerbangan internasional.
“Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan kepada pengguna jasa, rute penerbangan baru ini akan dilayani dengan WiFi dan layanan Chef on Board untuk First Class," katanya. Ia menegaskan layanan ini dihadirkan untuk memberikan kenyamanan lebih kepada penumpang ketika melakukan penerbangan jarak jauh.
"Kami pun memilih Gatwick sebagai bandara operasional untuk penerbangan langsung Jakarta-London karena kenyamanan serta luasnya jaringan dan pilihan aksesibilitasnya menuju negara-negara Eropa lainnya", jelasnya.
Pembukaan rute baru ini juga diharapkan dapat membuka akses langsung dari Asia Tenggara ke Eropa maupun sebaliknya.
Chief Executive Gatwick airport, Stewart Wingate mengungkapkan menyambut baik atas terpilihnya Gatwick oleh Garuda Indonesia untuk mengoperasikan penerbangan langsung ini. “Tidak hanya mengingat potensi perkembangan bisnis Indonesia yang signifikan bagi Inggris, tapi juga karena belum adanya penerbangan langsung yang menghubungkan kedua negara hingga saat ini," katanya.
Di sisi lain, ia menuturkan, Jakarta merupakan salah satu hub terbesar di Asia Tenggara. "Hal ini tentu akan memudahkan akses bagi penumpang dari UK menuju wilayah tersebut," ujarnya.
Inggris merupakan salah satu pasar terbesar bagi Indonesia dengan potensi 160 ribu penumpang yang bepergian ke wilayah tersebut untuk tujuan bisnis dan wisata. Sementara Indonesia merupakan target pasar yang potensial bagi Inggris menyusul pertumbuhan ekonomi yang tumbuh positif setiap tahunnya.
