EKBIS.CO, AMBON -- Pabrik pengolahan biji nikel dijadwalkan mulai dibangun di kawasan Gunung Tinggi, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, pada Maret 2013. Pabrikan nikel tersebut merupakan proyek patungan antara investor asal Cina, Fujian Pan Chinese Mining Co, dan PT Seram Jaya Perkasa.
Bupati SBB Jakobus Puttileihalat ketika dikonfirmasi, Selasa (5/2), mengatakan, Fujian Pan telah memutuskan pada Maret 2013 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan biji nikel. "Jadi kegiatan ekspor biji nikel siap dilaksanakan sambil pabrik pengolahannya dibangun sebagai bagian dari realisasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di SBB dengan lahan disediakan seluas 5.000 hektare," terangnya.
Saat ini sekitar 140 ton biji nikel telah diolah dan siap diekspor dengan sejumlah negara meminatinya seperti Cina, Korea, Jepang, Australia dan Belanda. Jakobus mengakui pengolahan nikel tersebut merupakan realisasi dari kunjungan maupun penandatangan kerja sama atau MoU antara Pemerintah Provinsi Maluku dengan Pemerintah Provinsi Henan di China saat kunjungan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu ke Cina pada Maret 2012.
Lebih jauh Jakobus mengatakan, sejumlah pabrik bakal dibangun di kawasan tersebut karena berdasarkan hasil survei tim ahli dari Cina ternyata SBB memiliki kandungan tambang maupun migas bernilai ekonomis. Sesuai rencana bila pengembangan KEK direalisasikan, maka dibangun pabrik antara lain untuk mengelola, nikel, aluminium, batu bara, baja dan baja tahan karat.
Karena itu, Jakobus telah menjaring Bosowa Group bergabung dengan konsorsium Cina, Polandia dan Jerman untuk membangun lapangan terbang bertaraf internasional, menyiapkan pabrik pengolah biji nikel dan pembangkit listrik berkapasitas 2x150 megawatt (MW) di KEK SBB.