EKBIS.CO, PALEMBANG -- Keberhasilan bengkel utama PT Bukit Asam (PTBA) Tbk membuat coal handling facility (CHF) peralatan seperti belt conveyor (pengangkut batubara) dan pembuatann ship loader (pemuatan batubara ke kapal) Enim mampu membuat BUMN tersebut melakukan efisiensi miliaran rupiah.
Direktur Utama PTBA Milawarma, Senin (11/2) mengatakan, fasilitas coal handling ini bisa membuat perseroan melakukan efisiensi keuangan hingga Rp 75 miliar. Menurutnya, jika perusahaannya membeli alat CHF dari luar negeri harganya mencapai Rp 90 miliar. ''Tetapi dengan produksi sendiri kita hanya mengeluarkan biaya investasi sebesar Rp 15 miliar," ujarnya di Palembang, Senin (11/2).
Milawarma menuturkan, pembuatan peralatan tambang ini hampir satu tahun, sejak Maret 2012 dan telah dilakukan ujicoba dengan kualitas standardisasi impor. Ia mengaku sangat bangga dengan prestasi karyawan BUMN tambang tersebut yang mampu melakukan efisien untuk perusahaan sebesar Rp 75 miliar, mengingat persaingan perusahaan tambang batu bara ke depan akan semakin berat.
Selain mampu membuat CHF, menurut Milawarma, sebelumnya PTBA juga telah berhasil melakukan peremajaan rotary car dumper yaitu alat bongkar batubara dari kereta api di pelabuhan Tarahan, Bandar Lampung. Upaya ini berhasil menekan biaya sebesar Rp 9,4 miliar.
Ke depan menurut Milawarma, bengkel utama PTBA akan membangun proyek-proyek strategis seperti station penguatan batubara dan juga proyek-proyek pembangkit listrik. Kesemua proyek ini, ujarnya, memanfaat masyarakat di ring satu dan ring dua sebagai sentral industri spare parts peralatan tambang yang lebih murah dan berkualitas impor.
“Keberhasilan ini semua tidak terlepas dari peran karyawan dan masyarakat mitra binaan, sehingga PTBA bisa berkembang dalam bidang pembangkit dan kontruksi,” tambahnya.
Sementara itu produksi PTBA menurut Milawarma, tahun ini mencapai 15 juta ton per tahun. Dengan berhasilnya menciptakan peralatan-peralatan dan pembangkit listrik diharapkan PTBA mampu memproduksi batubara sebesar 25 juta ton dalam 2-3 tahun ke depan.