EKBIS.CO, JAKARTA -- Praktisi pertanian Agus Santoso menilai bank memang tidak cocok untuk petani. Mantan Kepala Divisi Hukum Bank Indonesia ini pun meminta agar petani tidak disediakan bank.
"Saya kira enggak cocok kalau bank pertanian karena sudah pasti ribet. Terkendala dengan prudential regulation,"tegasnya saat diskusi panel 'Mengurai Kompleksitas Akses Pembiayaan Bagi Petani' di Jakarta, Selasa (12/2).
Menurutnya, skenario berlapis pasti diterapkan untuk petani yang ingin mengajukan kredit meski pemerintah sudah menunjuk bank tersebut untuk melayani petani. Agus pun menyarankan agar DPR memilih opsi koperasi seperti yang diterapkan di Korea Selatan.
Dia menjelaskan, bentuk koperasi lebih dikenal, dekat dan ramah untuk petani. Prosedurnya pun tidak seketat dengan bank. Keuntungan lainnya, tutur Agus, biayanya lebih murah bila kredit disalurkan lewat koperasi.
Fokus kredit petani lewat koperasi, ujarnya, sudah pernah dilakukan saat zaman orde baru. Ketika itu, pemerintah memanjakan petani dengan memprioritaskan kredit dengan bunga rendah untuk petani.