Kamis 28 Feb 2013 13:45 WIB

Wapres Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Masih Tinggi

Rep: Nur Aini/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Wakil Presiden Boediono mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia baik di konsumsi dan investasi masih akan tinggi. Pemerintah akan menjaga kecepatan pertumbuhan tersebut. 

 

"Pemerintah memiliki keyakinan yang kuat untuk terus melangkah maju dengan kecepatan yang terukur supaya tidak sampai mengorbankan iklim bisnis dan ekonomi yang sekarang sedang baik,” ungkapnya dalam konferensi The Economist Summit Indonesia, Kamis (28/2).

Berbagai analis dan pelaku pasar percaya pada pertumbuhan makro-ekonomi Indonesia di tahun-tahun mendatang.  Indonesia berhasil mendapat investasi langsung luar negeri (foreign direct investment) senilai 22,8 miliar dolar AS pada 2012.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal, investasi langsung luar negeri Indonesia pada kuartal keempat di tahun 2012 meningkat 22,9 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Selain itu, berdasarkan survey dari Asia Business Outlook Survey (ABOS) yang dirilis oleh Economist Corporate Network dari The Economist, perusahaan-perusahaan di barat mengharapkan Asia dapat mengkontribusikan 32 persen dari total pendapatan global. Indonesia merupakan prioritas investasi peringkat ketiga setelah Cina dan India.

Di Asia Tenggara, Indonesia akan terus menarik perhatian investor asing pada 2013 meskipun terdapat sikap proteksionis pemerintah yang terus meningkat. Perusahaan-perusahaan mengharapkan penjualan mereka akan tumbuh semakin pesat tahun depan. 

“Negara menerapkan peraturan ketat demi melindungi kepentingan domestik. Ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di negara-negara Asia lain dan ini adalah tindakan yang wajar,” ujar Ekonom senior Economist Corporate Network, Ross O’ Brien.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement