EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Astra International Tbk akan membagikan dividen final kepada pemegang saham sebesar Rp 150 per lembar saham. Hal ini akan diajukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang akan digelar April mendatang.
Usulan pembagian dividen ini akan ditambah dengan dividen interim sebesar Rp 66 per lembar saham. "Sehingga dividen total senilai Rp 216 per lembar saham atau naik sembilan persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ujar Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto dalam siaran pers yang diterima ROL, Kamis (28/2).
Kenaikan dividen ini ditopang oleh pertumbuhan laba yang cukup baik, yaitu 9 persen. Laba bersih perseroan tumbuh dari Rp 17,8 triliun menjadi Rp 19,4 triliun. Laba bersih per saham naik dari Rp 439 per saham menjadi Rp 480.
Laba bersih perusahaan diperoleh dari pertumbuhan pendapatan bersih yang meningkat 16 persen menjadi Rp 188,1 triliun. Kinerja Astra terutam didukung oleh tingginya penjualan mobil. Penurunan harga crude palm oil memberi pengaruh terhadap penurunan permintaan di sektor alat berat. Uang muka yang diterapkan pada pembiayaan otomotif syariah juga secara tidak langsung memberi pengaruh pada pendapatan perseroan.
Kontribusi laba bersih divisi otomotif perseroan meningkat 15 persen menjadi Rp 9,5 triliun. Pemberlakuan peraturan uang muka pada pembiayaan otomotif konvensional menyebabkan penurunan permintaan pada sepeda motor. Akan tetapi tidak berdampak besar bagi kendaraan roda empat.
Kontribusi laba bersih divisi jasa keuangan mengalami pertumbuhan 12 persen menjadi Rp 3,7 triliun. Total pembiayaan bisnis pembiayaan otomotif Astra tumbuh dua persen menjadi Rp 50,3 triliun. Total pembiayaan alat berat melalui PT Surya Artha Nusantara Finance dan PT Komatsu Astra Finance turun dua persen menjadi Rp 7,1 triliun.
Prijono menambahkan kontribusi laba bersih dari divisi infrastruktur dan logistik tumbuh 13 persen menjadi Rp 683 miliar. Sedangkan pertumbuhan laba bersih divisi teknologi tumbuh 22 persen menjadi Rp 132 miliar.