EKBIS.CO, Protes Amerika Serikat terhadap kebijakan larangan impor holtikultura sudah masuk dalam pembahasan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Jenewa, Swiss. Menteri Perdagangan Gita Wiryawan mengatakan proses konsultasi antara Amerika Serikat dan Indonesia sedang berlangsung.
Diperkirakan pada pekan kedua atau ketiga bulan ini akan dicapai hasilnya. "Akan terus berlangsung (konsultasi) sampai minggu kedua atau ketiga maret. Nanti keputusan akan keluar di situ," ujar Gita di Kompleks Istana Presiden, Jumat (1/3).
Terkait protes AS tersebut, delegasi Indonesia sudah bertemu dengan perwakilan AS di Sekretariat WTO di Jenewa, Swiss Kamis (21/2). Mereka menggelar konsultasi terkait pengaduan AS kepada WTO tentang kebijakan pengaturan impor hortikultura yang ditempuh Indonesia.
ndonesia berharap kasus tersebut selesai di forum konsultasi tanpa berlanjut ke badan sengketa WTO. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Indonesia Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo.
Konsultasi di bawah WTO merupakan kelanjutan konsultasi bilateral Indonesia-AS-Tifa yang sudah berlangsung sejak tahun lalu. Sementara, masalah kebijakan larangan impor daging masih belum ada protes resmi dari negara-negara lain, termasuk AS. Hanya saja, Gita mengatakan AS menginginkan Indonesia terbuka dalam hal impor daging dari Amerika Serikat. "Selama ini kita hanya bisa impor dari beberapa negara di luar Amerika Serikat," katanya.
Untuk diketahui, pemerintah AS mengadukan pemerintah Indonesia ke WTO terkait kebijakan pengetatan impor produk hortikultura dan produk hewan. Kebijakan tersebut dianggap merugikan perdagangan Negeri Paman Sam tersebut. Indonesia dituding menerapkan persyaratan yang ketat terhadap produk-produk hortikultura impor.
Selain itu, Indonesia merapkan kuota impor daging sapi dan produk peternakan lainnya yang membuat industri AS turun drastis. AS menuding Indonesia menerapkan kebijakan yang melanggar aturan WTO, karena demi memproteksi industri dalam negeri Indonesia. Kebijakan ini berdampak memukul kinerja ekspor AS ke Indonesia.