Selasa 05 Mar 2013 10:44 WIB

Harga Daging Sapi Sulit Turun

Red: Nidia Zuraya
Daging sapi di supermarket   (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Daging sapi di supermarket (ilustrasi)

EKBIS.CO, BANDARLAMPUNG -- Harga daging sapi di Provinsi Lampung sepanjang Maret 2013 ini diprediksi akan sulit turun dari harga sekarang ini meskipun Lampung termasuk sentra penggemukan sapi impor dan daerah penghasil daging nasional.

Menurut beberapa pedagang sapi di Bandarlampung, Selasa, harga daging sapi akan tetap bertahan tinggi, dan sekarang harganya mencapai Rp 90 ribu per kilogram (kg). "Harga daging diperkirakan bukan akan turun, tetapi justru berpeluang semakin naik," kata Korip, salah satu penjual daging sapi di kawasan Wayhalim Bandarlampung.

Akibat harga daging sapi yang tinggi, menurut pedagang tersebut, banyak konsumen langganannya yang beralih membeli daging ayam atau ikan, karena harganya lebih murah dibandingkan dengan harga daging sapi. "Dulu saya bisa memotong tiga ekor sapi dalam sehari, sekarang paling satu ekor atau dua ekor jika sedang ada warga yang hajatan," ujarnya.

Ia menyebutkan, harga beli daging sapi dari perternak sekarang mencapai Rp36 ribu per kg. Tahun 2011 lalu, harga daging sapi berkisar Rp 27 ribu-Rp 30 ribu per kg, dan tahun lalu berkisar Rp 30 ribu-Rp 33 ribu per kg.

Ia juga menyebutkan para pedagang lebih suka membeli sapi impor daripada sapi lokal, karena harganya lebih murah dan konsumen lebih menyukai dagingnya. "Saya pernah beli sapi lokal karena sulit mendapatkan sapi impor. Setelah dipotong dan dagingnya dijual, saya bukannya untung justru rugi sekitar Rp1,5 juta," kata Korip.

Daging sapi untuk kebutuhan rendang yang tertinggi harganya mencapai Rp 90 ribu per kg. Sedangkan harga daging yang biasa dipakai untuk bakso dan rawon sekitar Rp 75 ribu per kg.

Menurut Korip, harga daging ini termasuk tinggi, apalagi jika dibandingkan dengan harga daging sapi tahun lalu Rp 75 ribu per kg. Sementara harga daging sapi di pasar tradisional di Bandarlampung lainnya juga tetap tinggi, berkisar Rp 90 ribu-Rp 95 ribu per kg.

Lampung memiliki potensi pengembangan penggemukan sapi potong karena tersedia lahan dan pakan untuk ternak ruminansia itu, dan sekarang ini terdapat enam lokasi industri penggemukan sapi potong (feedlotter) belum termasuk usaha penggemukan oleh koperasi dan perorangan.

Hasil sensus BPS dan Ditjen Peternakan Kementerian Pertanian menunjukkan jumlah sapi potong per Juni 2011 di Lampung mencapai 742.776 ekor, sedangkan persediaan sapi di sejumlah lokasi penggemukan sapi di Provinsi Lampung pada November 2012 tercatat 40 ribu ekor.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement