Rabu 06 Mar 2013 14:15 WIB

Kelas Menengah Picu Pertumbuhan Investasi

Red: Nidia Zuraya
Investasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Investasi (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Schroders Investment Management Indonesia Michael Tjoajadi mengatakan investasi akan terus tumbuh karena perekonomian yang kuat dan meningkatnya jumlah kelas menengah.

"Kelas menengah itu akan membuat ekonomi kita mulai bergairah karena mereka akan memiliki kecukupan mulai membeli asuransi, produk keuangan dan itu akan berputar memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian," kata Michael di Jakarta, Rabu (6/3).

Menurut dia, jumlah orang yang menghabiskan 4 dolar AS per hari per kapita naik dari 5 persen pada 2003 menjadi 18 persen pada 2011 sebesar 3.500 dolar AS. "Diproyeksikan ada 110 juta orang Indonesia yang membelanjakan 10 dolar AS per hari 10 tahun dari sekarang," ujarnya.

Menurut dia hal ini yang kemudian membuat investor yang punya pandangan sekitar 10 sampai 15 tahun ke depan mulai melakukan investasinya sekarang. Ia mengatakan dengan kondisi tersebut, Indonesia akan menjadi pasar yang atraktif dan sasaran tempat untuk menjual barang sehingga pemerintah harus mendorong industri manufaktur dan menyiapkan tenaga profesional.

"Indonesia dengan 240 juta orang merupakan potensi pasar yang sangat besar untuk industri perbankan, asuransi, pasar modal dan sebagainya. Maka pemerintah harus mempersiapkan tenaga professional ataupun sumber daya manusia, tata kelola perusahaan, dan teknologi," paparnya.

Ia menjelaskan untuk mendorong kelas bawah ini masuk ke kelas menengah dan kelas menengah naik menjadi kelas atas, maka sangat diperlukan kebijakan pemerintah untuk mendorong terutama dalam hal pendidikan. "Pendidikan menjadi kunci untuk mendorong kelas bawah naik ke kelas menengah dan kelas menengah naik ke kelas atas," ungkapnya.

Dia berharap kelas menengah yang tumbuh itu akan mulai memikirkan investasi, asuransi, karena pendapatan mereka sudah lebih besar daripada biaya-biayanya. Ia mengatakan dengan mengedukasi masyarakat mereka sadar investasi sehingga sehingga jumlah investornya bertambah.

"Dengan membuka pasar lebih luas, maka peluang akan terbuka, tapi bagaimana kualitas pendidikan itu yang harus diperhatikan dan menjadi penting. Kita harus mempunyai kualitas dan pelatihan yang bagus dan untuk mencapai itu tidak mudah," ujar dia.

Ia mengatakan berapa banyak individu yang mengenal tentang pasar modal, akhirnya mereka sering terjebak dengan investasi yang tidak benar dan melanggar peraturan yang ada.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement