EKBIS.CO, JAKARTA -- Lembaga perbankan terkemuka di Amerika Serikat, Wells Fargo, menyalurkan pembiayaan kepada segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui bank lokal, Bank Danamon Indonesia. Jumlah yang disalurkan mencapai 50 juta dolar AS.
Wells Fargo dijamin oleh Overseas Private Investment Corporation (OPIC) yang merupakan lembaga pembiayaan milik pemerintah AS. Lembaga ini merupakan bank terbesar keempat di Amerika Serikat dan ke-24 di dunia dalam sisi aset. Nilai asetnya mencapai 1,161 triliun dolar AS.
Presiden Direktur Danamon, Henry Ho, mengatakan kerja sama ini akan semakin mengontribusi pertumbuhan UMKM di Indonesia. "Pembiayaan ini akan disalurkan melalui 3.300 cabang dan outlet Danamon di seluruh Indonesia," kata Henry di Jakarta, Kamis (7/3).
Seperti diketahui, kredit UMKM Danamon mengontribusi 31 persen dari total portofolio kredit Danamon pada akhir 2012.
Henry mengatakan pembiayaan UMKM ini akan disalurkan melalui Danamon Simpan Pinjam, Unit Pembiayaan Mikro Danamon yang melayani pedagang di pasar tradisional.
Khusus Danamon Simpan Pinjam mengambil porsi 17 per portofolio kredit UMKM dengan nilai Rp 19 triliun. Tahun ini, pertumbuhan Danamon Simpan Pinjam ini ditargetkan meningkat 25-30 persen.
Danamon sebelumnya juga telah menandatangani perjanjian pembiayaan senilai 20 juta dolar AS dengan OPIC melalui Citibank pada 2011. Artinya, ini adalah kali keduanya kerja sama serupa yang menggandeng Danamon.
Direktur Treasury, Capital Market, Financial Institutions and Transactional Banking Danamon, Pradip Chhadva mengatakan OPIC berperan sebagai pemberi garansi atau menjamin Danamon untuk dapat diberikan fasilitas pinjaman jangka panjang melalui Bank Wells Fargo.
"Pembiayaan UMKM ini berjangka waktu (tenor) tiga tahun dengan opsi diperpanjang hingga lima tahun," katanya dalam kesempatan sama.
Sampai saat ini, kata Chhadva, OPIC telah mendukung empat ribu proyek dengan nilai investasi 200 miliar dolar AS dan menghasilkan sekitar 75 miliar dolar AS bagi ekspor Amerika.
Pinjaman atau garansi ini dalam rangka pembangunan, khususnya sektor mikro dan UMKM di negara-negara berkembang. Ini juga berfungsi dalam mendukung pendanaan jangka panjang dan pengelolaan likuiditas Danamon.
Direktur Mikro Danamon, Minhari Handikusuma, mengatakan beberapa waktu lalu, Presiden AS Barack Obama datang ke Indonesia. Salah satu tujuan kedatangannya adalah ingin mengaktifkan kembali peran OPIC di Indonesia.
Perjanjian kerja sama dengan OPIC ini sangat menguntungkan Danamon. Sebab, bank bertugas menghimpun dana dari berbagai sumber. "DPK, itu dikumpulkan harian. Sedangkan kredit ini dikunci selama tiga hingga lima tahun," kata Minhari.
Jumlah 500 miliar dolar AS tersebut bisa disalurkan kepada 10 ribu nasabah UMKM dengan nilai plafon Rp 50 juta per nasabah. Plafon kredit mikro Danamon berkisar Rp 10 juta hingga Rp 50 juta dengan bunga 0,8 persen hingga dua persen per bulan.