EKBIS.CO, WASHINGTON -- Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi negara berkembang dan negara maju, dunia telah menjadi lebih saling terkait dan peta ekonomi global sedang mengalami beberapa perubahan mendasar.
Demikian dikatakan Zhu Min, Wakil Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh Paul H. Nitze School of Advanced International Studies (SAIS) di bawah Johns Hopkins University di Washington seperti dilansir Xinhua, Selasa (12/3).
Zhu mengatakan, negara berkembang telah mencatat pertumbuhan lebih cepat daripada negara maju dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, menurutnya, negara berkembang sekarang mencatat pangsa semakin lebih besar dari produksi ekonomi global.
"Negara-negara berkembang juga membuat kontribusi yang semakin penting untuk pertumbuhan konsumsi dan perdagangan global, yang mendorong perubahan gravitasi global," papar Zhu kepada sekelompok pakar, mahasiswa dan perwakilan media.
Namun, dibandingkan dengan Amerika Serikat, ungkap dia, negara-negara berkembang seperti Cina masih mencatat pangsa yang sangat kecil dari transaksi keuangan global dalam hal aset dan kewajiban eksternal mereka dalam total volume global. Menurutnya, negara maju seperti Amerika Serikat dapat memiliki efek spillover jauh lebih besar di seluruh dunia melalui hubungan keuangan.
"Karena hiper-konektivitas dari pasar keuangan dan perdagangan dari negara yang berbeda, koordinasi global telah menjadi lebih penting daripada sebelumnya," kata Zhu.
Sementara negara maju seperti zona euro dihadapkan dengan masalah sulit dari utang yang besar dan memperkuat pertumbuhan ekonomi, karena rasio utang publik mereka terhadap produk domestik bruto (PDB) mereka telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, ekonom itu memperingatkan.