EKBIS.CO, JAKARTA - Setelah berhasil menemukan cadangan minyak dan gas baru di enam sumur eksplorasi, Pertamina melalui anak usahanya PHE West Madura Offshore (WMO) berhasil memproduksi lapangan baru.
PHE ONWJ menambah produksi WMO sebanyak 5.400 barel per hari (bph) dan gas 5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Peningkatan produksi berasal dari dua lapangan PHE-KE38.
"Pengembangan lapangan merupakan bagian dari rencana pengembangan tahun 2012 sudah bisa menghasilkan," kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat, Pertamina Ali Mundakir, Ahad (17/3).
Sebanyak 2.100 bph dan 5 mmscfd diproduksikan dari Sumur PHE KE-38B1. Sedangkan 3.300 bph berasal dari Sumur PHE KE-38B2.
Ia mengklaim, keseluruhan proses dari eksplorasi sampai ke produksi awal, diselesaikan hanya dalam kurun waktu delapan bulan 21 hari. "Sumur eksplorasi itu selesai dibor 22 Juni 2012 dan 13 Maret 2013 mulai mengalirkan migas," katanya menjelaskan.
Pembahasan PED (Penemuan Eksplorasi untuk pengembangan) telah dimulai secara intensif sejak sumur pertama selesai dibor. Dengan demikian, semua formalitas yang diperlukan dapat diperoleh dengan cepat.
Dengan proses ini, pengeboran dapat dilakukan pada akhir November 2012. Setelah secara teknis POD disetujui, penyelesaian pekerjaan platform dilakukan bersamaan dengan pemboran. Platform diselesaikan Januari 2013.
"Tambahan produksi ini diharapkan memberikan kontribusi bagi target Pemerintah untuk meningkatkan lifting nasional di samping mewujudkan komitmen PHE WMO untuk bisa menahan declaining rate dan sesegera mungkin meningkatkan produksi,” katanya menegaskan.
Selain mendapat tambahan produksi, PHE WMO juga mendapat cadangan baru dari sumur pertama eksplorasi 2013 PHE 53-2. Blok WMO, Pertamina juga berhasil menambah produksi dengan natural flow sebesar kurang lebih 1.200 bph dari PHE East Java sumur SKW-3.
Sumur SKW-3 sebenarnya sudah tidak lagi berproduksi sejak kuartal ketiga 2012. Namun berhasil dihidupkan kembali setelah dilakukan reparasi pada cement bond dan reperforasi pada zona atasnya.
"PHE East Java juga masih memiliki beberapa kandidat sumur Sukowati yang cement bond-nya dapat direparasi," kata Sekretaris Perusahaan PHE Wahidin Nurluzia M. Ia yakin PHE WMO akan bisa menjaga kontinuitas produksi.