EKBIS.CO, JAKARTA -- Belarusia berminat menjajaki investasi di Indonesia. Menteri Perindustrian MS Hidayat menawarkan kepada negara produsen traktor, truk dan alat berat ini untuk membangun pabrik di Indonesia.
"Mereka ekspor 70 persen ke seluruh dunia, jadi mending investasi di sini saja," ujar Hidayat, saat ditemui usai bertemu dengan Menteri Perindustrian Dmitry Katerinich, Selasa (19/3) di kantor Kementerian Perindustrian.
Hidayat mengatakan Katerinich banyak bertanya mengenai regulasi dan insetif yang bisa diberikan sekiranya membangun pabrik disini. Ia mengiming-imingi peluang bisnis traktor di Indonesia.
"Misalnya untuk traktor setahun kita butuh 16 ribu unit misalnya, kita hanya memproduksi 8.000 sisanya kita impor, jadi itu peluang," ujarnya.
Dirjen Basis Industri Manufaktur (BIM) Kementrian Perindustrian Panggah Susanto mengatatan Indonesia dipandang sebagai negara yang memiliki potensi pasar yang cukup menarik bagi Belarusia. Beberapa peluang yang akan dijajaki, kata dia antara lain traktor, alat-alat pertanian, truk, ban, dan pupuk.
Panggah mengatakan Belarusia sedang dalam pengembangan pupuk NPK (Nitrogen, Phospor, Kalium). Menurutnya, rencana Belarusia bisa dikolaborasikan dengan Indonesia yang juga berminat pengembangkan NPK. Pasalnya, pasar pupuk di Indonesia lumayan besar.
"Kemungkinan kerjasama pengembangan pupuk NPK untuk menunjang pupuk berimbang itu bisa saling melengkapi," katanya. Nanti sore Presiden Belarusia dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.