EKBIS.CO, TUBAN -- PT Petrokimia Gresik (Petrogres) melakukan uji coba sistem asuransi Usaha Tani Padi untuk memproteksi Petani dari kerugian usaha pertanian padi. Uji coba ini bekerja sama dengan PT Jasindo di Kabupaten Gresik dan Kabupaten Tuban.
Asuransi ini dinilai penting sebagai proteksi produksi hasil pertanian padi dari dampak kerugian ekonomi. Direktur Utama Petrogres, Hidayat Nyakman menjelaskan bahwa sistem ini dibuat untuk melakukan proteksi kepada para petani.
“Program asuransi ini dirancang untuk memberi perlindungan modal kerja kepada petani yang gagal panen," ujar Hidayat dalam acara panen raya di Tuban, Selasa (19/3). Ia menambahkan proteksi asuransi kegagalan panen padi tersebut dapat diklaim akibat resiko banjir, kekeringan dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Asuransi itu, jelas dia, membagi kerugian akibat resiko banjir, kekeringan dan serangan OPT kepada pihak lain melalui skema pertanggungan asuransi. Selain itu proteksi itu juga dapat melindung petani tidak hanya menghadapi resiko kegiatan budidaya, namun juga pemasaran hasil pertanian.
Dalam tahap uji coba ini, ujar Hidayat, ada lahan seluas 475 hektare (ha) yang akan di asuransikan. Lahan ini nantinya akan melindungi petani secara finansial terhadap kerugian akibat gagal panen, “Besarnya nilai pertanggungan yang akan diberikan untuk asuransi ini sebesar Rp 6 juta untuk per hektarnya” tambahnya.
Uji coba asuransi usaha tani padi ini rencananya akan terlebih dahulu diberikan kepada petani peserta program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) dengan premi yang harus dibayarkan sebesar Rp 180 ribu per ha untuk satu musim.
Besarnya jumlah premi tersebut akan dibagi pembayarannya antara petani dengan Petrogres, yaitu 20 persen dibayar petani dan 80 persen dibayar oleh Petrogres. Untuk kegiatan GP3K sendiri hingga pertengahan Maret 2013 tercatat Petrogres telah berhasil melakukan tanam lahan seluas 129.819 ha. Jumlah itu terdiri dari, Jatim 73.162 ha, Jateng 35.184 ha, DIY 1.354 ha, dan luar Jawa 20.119 ha.