EKBIS.CO, JAKARTA -- Penurunan suku bunga dianggap bukan semata-mata tanggung jawab Bank Indonesia. Ekonom Bank Mandiri Destri Damayanti mengatakan suku bunga yang rendah memang sebagai salah satu efiseinsi nasional. Pasalnya, 80 persen pembiayaan umumnya berasal dari bank.
Namun, menurutnya banyak faktor yang harus dikordinasikan agar suku bunga bisa diturunkan. Menurut dia, suku bunga sangat tergantung dari inflasi. "Bagaimana kita menciptakan suku bunga yang rendah, mau nggak mau kita harus bisa kordinasi, bagaimana membawa inflasi itu bisa kebawah," ujar Destri, saat ditemui di DPR, Rabu (20/3).
Baru-baru ini, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) meminta calon gubernur BI yang baru memiliki komitmen menurunkan suku bunga. Tingginya suku bunga kredit di Indonesia dianggap tidak kompetitif dibandingkan negara lain di Asean. KPPU juga mengindikasi adanya praktek kartel yang menyebabkan tingginya bunga kredit.
Menurut Destri, perbankan Indonesia masih cukup tertinggal dibandinkan bank di Asean seperti Malaysia dan Thailand. Hal ini berdampak pada kebutuhan bank-bank di Indonesia yang memerlukan banyak dana untuk ekspansi.
"Jadi kalau orang bilang ini ketinggian, itu kan mencerminkan keuntungan yang akan dikembalikan lg ke reinvestment jd tambahan modal. Kalau bicara perbankan harus lihat aspek yang lebih luas," ujarnya.