Kamis 21 Mar 2013 13:18 WIB

ABB Bangun Pabrik di Cibitung Senilai 12 Juta Dolar AS

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Seorang petugas PLN melakukan perbaikan instalasi jaringan listrik.
Foto: Antara
Seorang petugas PLN melakukan perbaikan instalasi jaringan listrik.

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT ABB Sakti Industri akan membangun pabrik baru di Cibitung, Jawa Barat. Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi sejalan dengan peningkatan kebutuhan pasokan listrik.

 

Kenaikan pasokan listrik dan meningkatnya jumlah pelanggan listrik meningkatkan kebutuhan alat listrik seperti MCB dan peralatan listrik lain. Pembangunan ini dilakukan untuk menambah kapasitas pembuatan produk MCB ABB. “Pertumbuhan ini memberikan keyakinan bagi kami bahwa pasar peralatan listrik di Indonesia masih menjanjikan," ujar Country Manager ABB Hendrik Weiler dalam siaran pers, Kamis (21/3).

Ia optimistis melihat peluang pertumbuhan bisnis yang ada di Indonesia. Jumlah populasi penduduk di Indonesia yang besar serta situasi perekonomian yang kondusif menawarkan peluang pertumbuhan bisnis yang menjanjikan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Local Division Manager untuk Low Voltage Products Dodon Ramlie. Dengan jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang positif, Indonesia menjadi pasar yang memiliki potensi luar biasa. Terlebih lagi PLN juga terus berupaya meningkatkan jumlah sambungan pelanggan baru.

ABB secara konsisten telah memasok peralatan listrik khususnya produk bertegangan rendah, seperti MCB, saklar,  consumer unit , serta peralatan listrik lainnya baik untuk kebutuhan bangunan non hunian, maupun hunian. Selain pabrik baru, ABB telah memiliki pabrik produk- produk bertegangan rendah di Cibitung, Jawa Barat

Pembangunan pabrik baru di Cibitung ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi MCB hingga dua kali lipat. Untuk pembangunan tersebut perseroan menggelontorkan dana sebesar 12 juta dolar AS atau setara Rp 115 miliar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement