EKBIS.CO, JAKARTA -- Budi Gunadi Sadikin resmi terpilih menjadi Direktur Bank Mandiri menggantikan Zulkifli Zaini.
Bersama direksi barunya, Budi menyusun rencana lima tahunan hingga 2019 dengan tujuan akhir menjadikan Bank Mandiri sebagai bank terbesar ketiga di ASEAN dari sisi nilai kapitalisasi pasar.
Tujuan akhir tersebut mengharuskan Budi memuluskan sejumlah rencana bisnis perusahaan yang menyasar pasar regional. Salah satunya adalah merealisasikan pembukaan subsidiaries dan cabang.
"Dari Malaysia, kami sudah mendapatkan jawaban positif. Peluangnya lebih besar dengan adanya persetujuan dari Bank Negara Malaysia," kata Budi dijumpai usai Rapat Umum Pemegang Sham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (2/4).
Tanpa menunggu lama lagi, Budi bertekad melanjutkan pertemuan kembali dengan Bank Negara Malaysia untuk membicarakan permodalan yang diajukan perusahaan untuk dipenuhi secara bertahap di mana persyaratan modalnya mencapai 300 juta ringgit Malaysia.
Tak hanya di Malaysia, Bank Mandiri juga tengah memutakhirkan pembentukan kantor penuhnya di Singapura supaya mendapatkan persetujuan final dari Bank Sentral Singapura. Bahkan, Bank Mandiri juga berpeluang masuk ke Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.
Dalam kepemimpinan baru ini, Bank Mandiri tetap mempertahankan tiga strateginya untuk tetap berfokus di wholesale transaction, retail payment, dan retail loan.
Eksekusi ketiganya masih terus dilanjutkan sejalan rencana lima tahunan hingga 2015, di mana akan terjadi transisi perbankan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Bank Mandiri, menurut Budi, sangat laik menjadi tiga bank besar di ASEAN sebab merupakan bank terbesar di negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara. Apalagi, target kapitalisasi pasar yang seharusnya baru tercapai 2014, sudah tercapai tahun ini, yaitu Rp 225 triliun.
Total dana yang sudah disalurkan Bank Mandiri Group sudah lebih dari Rp 150 triliun. Setiap tahunnya, Bank Mandiri menyalurkan kredit pembiayaan korporasi hingga individu mencapai Rp 135 triliun.
Bank terbesar di Indonesia ini juga membiayai pertumbuhan investasi konglomerat dan perusahaanui kapitalisasi pasar hingga Rp 25 triliun. Di antaranya PGN, Pertamina, dan Astra Internasional.
Bahkan, setiap tahunnya Bank Mandiri menyalurkan kredit mikro baru setidaknya pada 500 pengusaha UMKM, juga membantu 25 ribu rakyat mendapatkan rumah baru, dan 80 ribu keluarga mendapatkan kendaraan baru.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini telah bertugas sebagai direksi Bank Mandiri selama 10 tahun sejak 2003. Zulkifli bersyukur menyelesaikan tugas yang begitu panjang selama 10 tahun. Dia mendukung kepemimpinan baru Bank Mandiri berasal dari internal perusahaan.
"Ini berarti karier talent Bank Mandiri diakui sehingga penerus perusahaan berasal dari direksi internal," ujarnya.
Setelah kerja maraton selama satu dekade, Zulkifli memutuskan mengambil istirahat dari aktivitas apapun sementara. Meski demikian, Zulkifli tetap mempertimbangkan jika ada penugasan lanjutan dari Kementerian BUMN atau dari luar Kementerian BUMN. "Tugas-tugas baru nanti pasti akan saya pertimbangan," ujarnya.
Dalam susunan direksi Bank Mandiri per 2 April 2012, ada dua direktur baru, yaitu Herry Gunardi dan Ogi Prastomiyoni. Pemegang saham juga menunjuk Agus Supriyanto, Rudi Rubiandini, dan Abdul Azis sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Mandiri.