Kamis 11 Apr 2013 15:00 WIB

Sektor UMKM Dominasi Pembiayaan BSM

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
BSM
BSM

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mendominasi total pembiayaan Bank Syariah Mandiri (BSM). Per Desember 2012, porsi pembiayaan UMKM dan nonkorporasi BSM mencapai Rp 32,79 triliun atau 73,3 persen terhadap seluruh total pembiayaan. Sementara porsi pembiayaan korporasi 26,7 persen.

Besarnya porsi pembiaayaan tersebut sejalan dengan komitmen BSM untuk lebih pro ke UMKM. Direktur Utama BSM, Yuslam Fauzi mengatakan setiap  bulan, 6 persen dari total pembiayaan UMKM sudah berputar kembali ke BSM yang kemudian disalurkan lagi ke pembiayaan. "Perputaran memang cepat, memang itu konsekuensi dalam komitmen mendukung UMKM," ujarnya saat jumpa pers di Kantor BSM, Jakarta, Kamis (11/4).

Yuslam menyadari banyak tantangan dalam menggarap sektor mikro. Meski begitu BSM cukup percaya diri bersaing karena didukung dua faktor.  Pertama, BSM didukung sistem IT induk sehingga lebih gesit dan efisien dalam mengembangkan sektor mikro. Kedua, bank induk BSM, Mandiri, telah lebih dulu mengembangkan sektor UMKM dengan pembiayaan Rp 100 juta hingga Rp 1,5 miliar. "Bank Mandiri sukses melakukan itu, kami sebagai anak perusahaan tinggal mengikuti," ucapnya. Kedua hal tersebut yang diyakini membuat BSM optimis berhasil menyasar sektor mikro.

Bank syariah, kata Yuslam, hendaknya tidak hanya dimaknai sebagai bank yang bebas bunga dan gharar, tetapi juga harus memperhatikan value, yaitu bagaimana memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi lingkungan. Lingkungan BSM sendiri adalah masyarakat Indonesia yang banyak di sektor kecil dan mikro. Misi itulah yang membuat BSM tak ragu terjun ke sektor mikro.

Direktur Pembiayaan Mikro Kecil BSM, Hanawijaya berujar untuk menggarap bisnis mikro, BSM menggandeng Baitul Maal wa Tamwiil (BMT) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). "Kami melakukan pembiayaan di bawah Rp 1,5 miliar lewat outlet, termasuk sektor indutri perdagangan agro bisnis, industri komoditas unggulan," katanya.

Bisnis mikro menjadi misi keempat BSM dalam menjalankan usahanya. BSM sudah memiliki sumber daya manusia (SDM) di bidang KUR dalam sistem pendidikan untuk mengembangkan pasar mikro. Pada 2012, pemerintah menargetkan KUR ke BSM Rp 700 miliar, namun BSM mampu melampauinya yakni Rp 1,3 triliun. Untuk 2013, pemerintah menargetkan KUR Rp 1,5 triliun. "Hingga triwulan I tahun ini, KUR BSM sudah mencapai Rp 375 miliar," ujar Hanawijaya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement