Selasa 16 Apr 2013 23:55 WIB

Konfrensi APEC Harus Pengaruhi Perekonomian Nasional

Rep: Andi Ikhbal/ Red: A.Syalaby Ichsan
APEC members area (map)
Foto: Antara
APEC members area (map)

EKBIS.CO, SURABAYA -- Pencapaian Senior Official Meeting (SOM) II Asia Pasific Economic Corporation (APEC) di Surabaya, 7 hingga 19 April 2013, harus memberikan kontribusi pada perekonomian nasional Indonesia.  Proyek pembangunan infrastruktur pun diharapkan dapat berjalan lebih matang.

 

Ketua SOM sekaligus Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Yuri O Thamrin mengatakan, untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi, sarana pendukung seperti energi, transportasi dan komunikasi harus terbangun dengan baik.

Sebab, tanpa difasilitasi infrastruktur yang memadai, perekonomian Asia Pasifik akan terhambat. “Dalam satu dasawarsa yaitu 2010 hingga 2020, wilayah Asia Pasifik diperkirakan akan membelanjakan sekitar Rp 8 triliun dolar untuk proyek tersebut,” kata Yuri pada Republika, Selasa (16/4)

Yuri sendiri mengakui, untuk memenuhi kebutuhan itu, peranan dari pihak swasta amatlah penting. Pasalnya, keterbatasan anggaran pemerintah menjadi persoalan utama dalam membiayai pembangunan tersebut.

Selain itu, menurutnya dalam pelaksanaan kemitraan anatara pemerintah dan swasta juga kerap kali mengalami kesulitan yang kompleks. Seperti halnya politisasi, birokrasi yang sulit, studi kelayakan yang dinilai belum tepat, tidak adanya dana jaminan serta soal pembebasan tanah.

“Karenanya, APEC ini dapat juga menjadi wahana kepemimpinan perekonomian Indonesia,” ujarnya. Karena, dia menilai, perlu adanya terobosan dalam pembahasan APEC kali ini, khusunya yang relevan dengan kepentingan nasional Indonesia.

Dengan begitu, tantangan jaman saat ini, justru menjadi peluang dalam mendorong kerjasama serta investasi. Terpisah, Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar menegaskan, kerjasama antarwilayah Asia Pasifik sebagai motor pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada pembangunan infrastruktur. 

 

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement