EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Trikomsel Oke Tbk menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen. Perseroan mencatatkan perolehan pendapatan per akhir 2012 senilai Rp 9,6 triliun.
Trikomsel mencatat pertumbuhan laba yang cukup signifikan sejak 2009. Rata-rata pertumbuhan perseroan mencapai 20,6 persen. "Pada 2009 pendapatan perseroan hanya Rp 5,64 triliun," ujar Direktur Keuangan Trikomsel Juliana Samudro di Jakarta, Jumat (19/4).
Target ini diperoleh dari pertumbuhan jumlah toko, efisiensi perseroan dan sinergi dengan perusahaan lain. Di luar itu perseroan juga memiliki beberapa strategi berupa kerja sama dengan operator seluler. Perseroan juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan di Singapura. Saat ini penjajakan tersebut baru berupa pembentukan perusahaan joint venture. Belum dapat dipastikan kapan perusahaan ini akan aktif memberikan kontribusi untuk trikomsel.
Sepanjang 2012 penjualan handset memberikan kontribusi terbesar dalam perolehan pendapatan perseroan, yaitu 71 persen. Sisa pendapatan diperoleh dari penjualan voucher seluler.
Dari total pendapatan, perusahaan yang baru saja diakuisisi Trikomsel, Global Teleshop, memberikan kontribusi sebesar 30 persen. Kontribusi ini berasal dari 320 gerai Global Teleshop yang tersebar di seluruh Indonesia. Sisanya pendapatan diperoleh dari 707 gerai milik Trikomsel Okeshop dan 15 ribu gerai peritel independen di Indonesia.
Tahun ini perseroan telah menguasai pangsa pasar penjualan ponsel di seluruh Indonesia sebesar 30 persen. Sedangkan untuk peritel independen, perseroan menguasai setidaknya 50 persen pangsa pasar di Indonesia. Juliana mengharapkan pangsa pasar ini dapat ditingkatkan
Juliana menambahkan Trikomsel menganggarkan belanja modal senilai Rp 35 miliar. Belanja modal akan dipakai untuk renovasi toko. "Sedangkan untuk rental toko tidak masuk ke belanja modal," ujar juliana. Belanja modal akan berasal dari dana internal perseroan.