EKBIS.CO, JAKARTA -- Harga gas elpiji tabung 12 kilogram (kg) mengalami kenaikan. Terhitung mulai Senin (22/4) pukul 00.00 WIB, harga gas elpiji nonsubsidi ini mengalami kenaikan di kalangan agen penyalur, sekitar Rp 12 hingga Rp 20 ribu per tabung.
Hal ini dibenarkan Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina Ali Mundakir, saat dihubungi ROL, Ahad (21/4). "Ya memang ada konsekuensi itu," katanya.
Meski demikian, kenaikan ini ditegaskannya bukan akibat kenaikan harga gas per kilogram yang dilakukan Pertamina. Menurutnya kenaikan terjadi akibat pola perubahan distribusi elpiji yang dilakukan perseroan.
Biaya pengisian dan transportasi yang selama ini dibebankan pada Pertamina akan dibebankan ke agen. "Pertamina jual bersih saja tapi agen membayar biaya isi dan pengangkutan di tempat pengisian," ujarnya.
Kenaikan biaya yang ditanggung agen juga berbeda-beda per daerah. Bila jarak lokasi pasokan sekitar 30 kilometer (km), maka ongkos yang dibebankan kepada agen akan mencapai Rp 12 ribu per tabungnya.
"Harga tertinggi elpijinya, sekitar Rp 91 ribu per tabung. Itu dengan jarak paling jauh sekitar 524 km," jelasnya.
Ali pun menuturkan kenaikan ini sesuai dengan permintaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang meminta Pertamina membenahi efisiensi di bisnis elpiji. Selama ini, Pertamina selalu rugi Rp 5 triliun per tahun dari bisnis ini.
Dengan kenaikan ini, Pertamina optimis bisa menekan kerugian hingga Rp 440 miliar. "Itu dihitung dari Senin (22/4) hingga akhir tahun nanti," ujarnya.
Saat ditanyakan apakah hal ini sudah melalui koordinasi dengan pemerintah, ia mengaku langkah ini murni aksi korporasi perusahaan. Tapi, hal ini pernah disampaikan Pertamina saat rapat bersama dengan pemerintah dan DPR awal Februari lalu.
Sementara itu, Dirjen Migas Edy Hermantoro masih belum mau berpendapat soal ini. "Kita akan cek dulu ke Pertamina," katanya.
Saat ini harga elpiji 12 kg dijual Pertamina dengan harga Rp 70.200 per tabung ke agen. Harga gas per kilogramnya dipatok Rp 5.850 per kg meski keekonomian Rp 12.500 per kg.
Di 2013 ini, Pertamina menargetkan penjualan elpiji 12 kg sebesar 910.721 metric ton (MT). Pertamina terakhir kali menaikkan harga elpijis 12 kg Oktober 2009 lalu sebesar Rp 100 per kg, dari Rp 5.750 menjadi Rp 5.850 per kilogram.